TEMPO.CO, Jakarta - Presiden La Liga Javier Tebas meminta maaf atas kata-kata kasar kepada pemain Real Madrid Vinicius Jr. Ia mengakui kesalahannya setelah pemain Brasil itu mengungkapkan keluh kesah lewat media sosial tentang penghinaan rasis yang ia alami selama pertandingan melawan Valencia dan kelambanan otoritas Liga Spanyol menindak aksi rasisme.
Pertandingan Real Madrid melawan Valencia pada Ahad lalu dihentikan selama 10 menit karena Vinicius Jr geram dengan para penonton yang menghinanya. Setelah itu, dia terlibat pertengkaran dengan sejumlah pemain Valencia yang menyebabkan dia mendapatkan kartu merah dan terusir dari lapangan.
"Nah, sepertinya, hasilnya tidak terlalu bagus, kan," kata Tebas kepada Reuters dalam sebuah wawancara, merujuk pada komentarnya yang banyak menuai kritik di Twitter. Saat itu, dia menyarankan agar Vinicius mencari tahu lebih banyak tentang apa yang dilakukan otoritas liga untuk memerangi rasisme sebelum mengkritik dan memfitnah La Liga.
Ia menegaskan komentarnya bukan untuk menyerang Vinicius. "Saya minta maaf kepada Vinicius dan kepada siapa pun yang memahami pernyataan bahwa saya menyerang Vinicius."
Tebas mengakui bahwa rasa frustrasi pemain berusia 22 tahun itu datang karena kurangnya tindakan dalam memberantas rasisme di Spanyol. Namun, ia menolak untuk bertanggung jawab sendirian. Ia menilai penyelenggara sepak bola dan otoritas Spanyol tidak ada yang cukup berdaya untuk menekan rasisme.
La Liga, kata Tebas, tidak berdaya untuk mengatasi rasisme dalam sepak bola. Musababnya, berdasarkan hukum Spanyol, La Liga hanya dapat mendeteksi dan melaporkan insiden rasis.
Sejumlah pengunjuk rasa menggelar aski solidaritas atas pemain sepak bola Real Madrid Vinicius Jr yang mendapatkan aksi rasime dari wasit yang memimpin pertandingan sepak bola antara Real Madrid melawan Valencia, di dekat konsulat Spanyol di Sao Paulo, Brasil 23 Mei 2023. REUTERS/Amanda Perobelli
Dia mendesak perubahan legislatif agar La Liga memiliki kekuatan dalam pemberian sanksi, seperti penutupan tribun atau pengusiran anggota klub, agar bisa melawan rasisme dengan lebih efektif. "Jika kami diberi kemampuan itu, kami akan mengakhiri ini dalam hitungan bulan," kata Tebas.
Tribun selatan markas milik Valencia, Stadion Mestalla, akan ditutup sebagian untuk lima pertandingan dan klub didenda 45.000 euro setelah pelecehan terhadap Vinicius. Rasisme di Valencia adalah aksi ke-10 dugaan rasisme terhadap Vinicius yang telah dilaporkan La Liga ke jaksa penuntut musim ini.
Menurut Tebas, La Liga telah melakukan segala daya untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam kasus ini, kepolisian menahan tujuh pria atas dugaan insiden kejahatan rasial terhadap Vinicius. "Saya pikir cukup aman untuk mengatakan bahwa kasus yang terjadi mengarah pada penindakan dan semoga tetap seperti ini," kata Tebas "Jika kami melanjutkan status quo, kami di La Liga memiliki keraguan."
Pilihan Editor: Erick Thohir Minta Tidak Ada Aktivitas di SUGBK Jelang Laga Timnas Indonesia vs Argentina