Komandan Pelatnas AMAG, Madju Dharyanto, mengatakan perubahan jadwal ini sangat mengganggu program persiapan setiap cabang. "Kami harus menyesuaikan (diri) lagi dengan agenda kejuaraan yang lain," kata Madju ketika ditemui di kantornya kemarin.
Madju menambahkan, penundaan seperti itu juga mengganggu kondisi psikis para atlet. "Semangat mereka bisa mengendur. Apalagi saat ini kita juga mengalami masalah sendiri," katanya. Madju menyatakan kendala dana juga mengganggu persiapan. "Kami terpaksa memulangkan para atlet kepada masing-masing PB (induk cabang olahraga)," katanya.
Sebelumnya, para atlet memang dipusatkan berlatih di Samarinda, Kalimantan Timur. Semua cabang yang dipersiapkan untuk AMAG, seperti karate, yudo, wushu, dan pencak silat, dipersiapkan di sana. Hanya taekwondo yang tetap dipusatkan di padepokan Pantai Indah Kapuk, Jakarta. Madju sangat menyayangkan rencana Komite Olahraga Nasional Indonesia memulangkan para atlet. "Padahal (biaya) akomodasi dan penginapan ditanggung pemerintah daerah Kalimantan Timur," katanya.
Madju menyatakan saat ini hanya cabang karate yang tetap melaksanakan program latihan di Samarinda. Dengan keputusan seperti itu, FORKI sebagai induk olahraga karate, melakukan pelatnas mandiri. "Kami akan terus berusaha untuk memberikan uang saku kepada para atlet," kata Madju, yang juga menjabat ketua bidang pembinaan dan prestasi PB FORKI.
EZTHER LASTANIA