Pada pukul 2.39 sore waktu setempat, sekitar 15 ribu penonton pasang mata mentapa ke atas melihat struktur pilar penutup stadion yang megah itu. Sementara mantan petenis besar Andre Agassi, Steffi Graf, Tim Henman dan Kim Clijsters siap-siap memainkan pertandingan eksebisi di lapangan hijau itu.
Dalam waktu tujuh menit empat detik kemudian, seluruh stadion yang sebelumya terbuka menjadi stadion tertutup untuk pertama kalinya, sejak 132 tahun lalu. Semuanya lengkap dengan lampu berkekuatan tinggi yang tidak menyilaukan menerangi stadion.
Pertandingan sebagai perayaan pembukaan lapangan utama ini didesain dalam rangka uji-coba untuk pertandingan Grand Slam yang akan mulai digelar bulan depan. “Cantik sekali, setelah sekian lama turnamen ini digelar,” ujar Agassi. “Ini kehormatan bagi kami menjadi bagian dari sejarah Wimbledon.”
Selain tes atap yang bisa digeser, panitia juga untuk melihat fungsi-fungsi ventilasi yang membuat suhu tetap hangat dan mengurangi embun yang muncul ketika penonton memenuhi stadion ketika atap digunakan. Instalasi atap ini telah dirancang sejak tiga tahun lalu dan menghabiskan dana Rp 1,5 triliun.
REUTERS| ITN| NUR HARYANTO