TEMPO.CO, Jakarta - Hingar-bingar pesta olahraga Asian Games 2023 sudah usai. Upacara penutupan dilakukan di Hangzhou Olympic Sports Centre, Cina, Minggu, 8 Oktober.
Pataka Asian Games sudah diserahterimakan kepada tuan rumah Asian Games berikutnya. Pataka itu diberikan panitia penyelenggara Asian Games ke-19 dan Komite Olimpiade Asia kepada perwakilan Jepang, Gubernur Prefektur Aichi Hideaki Omura dan Wakil Walikota Nagoya Hideo Nakata, yang akan menjadi tuan rumah pesta olahraga empat tahunan itu untuk edisi berikutnya di tahun 2026.
Bagi tuan rumah, Asian Games Hangzhou kian meneguhkan berderet fakta bahwa negeri Tirai Bambu ini kini benar-benar telah membuktikan diri sebagai negara adidaya di era multipolar. Mereka tidak hanya tangguh di bidang diplomasi regional, perekonomian, maupun beragam teknologi paling mutakhir, tetapi juga mumpuni di pentas olahraga.
Terbukti hingga berakhirnya Asian Games kali ini, negara yang dipimpin Xi Jinping ini mendominasi hampir semua cabang olahraga yang dipertandingkan dan jumlah medali yang berhasil dikumpulkan kontingen mereka pun jauh meninggalkan sejumlah saingan yang selama ini dikenal sebagai raksasa-raksasa olahraga Asia, seperti Jepang dan Korsel.
Dua rival terdekat yang menempati posisi runner up dan ketiga di klasemen akhir Asian Games yang sempat tertunda setahun karena pandemi Covid-19 itu terseok-seok mengejar China. Total medali yang diraup dua negara itu jika digabung pun jumlahnya masih kalah dengan yang berhasil dikumpulkan tuan rumah.
Hasil Wakil Asia Tenggara
Untuk lingkup regional yang lebih kecil Asia Tenggara, Thailand menjadi perwakilan dari negara-negara di kawasan tersebut yang berhasil menembus peringkat 10 besar, yakni di posisi ke-8 setelah meraup total 58 medali dengan perincian 12 emas, 14 perak dan 32 perunggu.
Sementara kontingen Indonesia harus puas pada peringkat 13 setelah hanya mampu mendulang 7 emas, 11 perak dan 18 perunggu. Persis di bawah Indonesia bercokol negeri jiran Malaysia yang mengumpulkan total 32 medali, terdiri dari 6 emas, 8 perak dan 18 perunggu.
Negara-negara ASEAN lainnya juga bernasib sama, terpuruk dengan koleksi medali yang sangat minimalis. Filipina berada di peringkat 17, Singapura (20), Vietnam (21), Myanmar (27), Brunei Darussalam (32), Laos (35), Kamboja (38), dan bahkan Timor Leste tidak mampu meraup satu pun medali.
Selanjutnya: Tentang Hasil Indonesia