Tatiana bermain dengan skor 76 (4 over). Ini merupakan hasil terburuk dibandingkan dengan dua putaran sebelumnya. Meski demikian, Tatiana tetap menjadi yang terbaik dan keluar sebagai juara dengan skor total 227 (11 over).
Posisi kedua diisi oleh pegolf Thailand, Orn Nicha Konsuthea yang mengumpulkan total skor 230 (14 over). Konsuthea tampal lebih baik dari Tatiana di putaran tiga dengan menghasilkan 74 (2 over). Rekan senegaranya, Benyapa Nipatsopon berada di peringkat ke 3 dengan skor total 233 (17 over).
Pada kelas A Putri, pegolf Afrika Selatan Bertine Strauss tersingkir ke posisi kedua setelah membukukan skor 75 (skor total 148, over 4). Posisi puncak menjadi milik Jaruporn Palakavong dari Thailand yang bermain 2 under dengan 70 pukulan. Palakavong berada di puncak klasemen dengan skor total 144 (even par).
Manager tim Afrika Selatan Erica Lefson menyatakan anak asuhnya memang menghadapi perlawanan ketat dari pegolf Thailand. “Bertine (Strauss) harus bisa bermain maksimal untuk merebut kembali posisi puncak. Tidak mudah memang,” katanya.
Wakil ketua panitia Christine Wiradinata justru melihat persaingan yang sangat ketat terjadi pada sektor putra kelas B. “Hasil yang diperoleh masing-masing pemain hanya berselisih tipis,” katanya. Dengan hasil seperti itu, kata dia, tidak ada satu pegolf pun yang tampak mendominasi sejak hari pertama.
Sampai dengan putaran ketiga, tiga pegolf asal Thailand merajai klasemen sementara di kelas B. Nerun Sae-Lieng masih di puncak klasemen sementara meski hanya memberikan hasil 73 pukulan satu di atas par. Modal hasil lebih baik pada dua hari sebelumnya, membawa Sae-Lieng memimpin dengan hasil total 212 (4 under).
Peringkat kedua diisi oleh rekan senegaranya, Korntawach Julamool yang mencetak 72 pukulan dan menghasilkan pukulan total 216. Sedangkan peringkat ketiga menjadi milik Wuttiwit Chareonport yang membukukan 75 pukulan tiga di atas par dengan hasil total 221 (5 over).
EZTHER LASTANIA