Bagi Federer, mimpi untuk mengangkat Trofi Prancis Terbuka menjadi kenyataan, setelah mengalahkan Robin Soderling dengan 6-1, 7-6 (7 / 1), 6-4. Kemenangan ini sekaligus menyamakan prestasi Federer dengan Pete Sampras, yang telah mengoleksi 14 gelar Grand Slam.
Federer, yang belum genap berusia 28 tahun sampai Agustus nanti, masih mempunyai harapan tinggi untuk kehidupan pribadinya, yakni menjadi ayah dari buah cinta bersama istrinya Mirka, yang sedang menanti anak pertama mereka.
Dari sejarah tenis, Federer paham bahwa Sampras berhasil memenangi Grand Slam terakhirnya di Amerika Terbuka tahun 2002, saat dia sudah berusia 31 tahun. Andre Agassi telah memenangkan Prancis Terbuka 1999, pada saat usianya memasuki 29 tahun, sekaligus menjadi petenis kelima yang melengkapi empat gelar Grand Slam.
Agassi memenangi delapan gelar Grand Slam, dan terakhir merebut gelar Australia Terbuka pada tahun 2003 ketika dia berusia 33 tahun. Petenis Amerika ini masih mampu mencapai final Grand Slam di usia 35 tahun, ketika ia kalah di final Amerika Terbuka tahun 2005.
Melihat perjalanannya di tenis masih panjang, Federer mengaku hanya mencoba untuk mendapatkan yang terbaik dalam meniti karirnya. “Saya rasa ini harus dinilai pada bagian paling akhir. Sebaik apa saya telah lakukan? Bagus? Hebat? Sangat bagus? Atau hanya setengah? Biar orang lain yang menentukan," kata Federer. "Sekarang, saya tetap bermain. Saya belum akan pensiun, dan saya pikir saya masih memiliki banyak turnamen dan masih banyak lagi Grand Slam.”
"Tenis tidak selamanya, itu saya tahu. Tetapi saya berusaha untuk menikmati selama saya bisa."
AP| REUTERS| NUR HARYANTO