TEMPO Interaktif, Jakarta:Wahyudi Hidayat, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB ISSI, menilai prestasi balap sepeda Indonesia mengalami penurunan sampai dengan tahun ini. Penurunan itu terjadi akibat adanya pembinaan yang tidak berkesinambungan. Padahal cabang balap sepeda, terutama nomor trek, sering kali diunggulkan menjadi penyumbang medali pada ajang multieven.
Selain itu, dia juga menyoroti masalah kurangnya perhatian setiap pengurus daerah dalam hal pembinaan atletnya. “Kita tidak bisa terus mengandalkan pengurus pusat untuk bertindak,” katanya.
Wahyudi menjelaskan Indonesia pernah berjaya di cabang balap sepeda di awal tahun 2000-an. Pada SEA Games Malaysia 2001, sebelas medali menjadi milik Indonesia. Setahun setelahnya, satu medali perak disumbangkan atlet putri Uyun Muzizah pada Asian Games Busan, Korea.
Tapi perolehan itu justru menunjukkan tren penurunan. Pada SEA Games 2003, Indonesia meraup tujuh medali, empat emas dan tiga perak. Dua tahun kemudian, Indonesia bertahan dengan raihan empat medali emas. Terakhir, dalam SEA Games 2007 lima medali emas menjadi milik Indonesia. Dengan ketiadaan nomor trek pada tahun ini, Indonesia hanya menargetkan untuk meraup enam medali untuk cabang balap sepeda.
Wahyudi akhirnya berharap agar terjadi perubahan untuk beberapa tahun ke depan. “Saya berharap perbaikan dapat mulai dilakukan untuk menghadapi SEA Games 2011 nanti, saat kita menjadi tuan rumah,” katanya.
EZTHER LASTANIA