TEMPO Interaktif, Jakarta: Indonesia tak mampu memanfaatkan peluang meraih gelar di turnamen Super Series Singapura Terbuka 2009. Ganda putri Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii dan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan tunduk dari lawan mereka masing-masing pada babak final, Minggu (14/6).
Nitya/Greysia lebih dahulu kalah dari pasangan unggulan lima asal Cina Zhang Yawen/Zhai Tingting 21-14, 21-13. Meski kalah, Nitya/Greys dapat dikatakan telah memberikan penampilan terbaik mereka di Singapura Terbuka ini. Secara mengejutkan, mereka menyingkirkan unggulan satu asal Malaysia Chin Eei Hui/Wong Pei Tty di babak perempatfinal.
Greysia menyatakan dia bersama Nitya sebenanrnya sudah memberikan perlawanan yang menyulitkan lawan. "Namun finishing touch mereka masih lebih baik dari kita," katanya.
Pelatih ganda putri Aryono Miranat juga menilai anak asuhnya memang belum sepadan dari segi pengalaman dari lawan mereka di final ini. "Mereka (Cina) kuat dalam pertahanan dan juga serangan," katanya dalam pesan singkatnya.
Dengan hasil seperti itu, Nitya/Greys memberikan hasil terbaik di turnamen super series semenjak mulai dipasangkan pertengahan tahun 2008 lalu. Pada dua turnamen super seris Eropa sebelumnya, Nitya/Greys belum pernah menyentuh babak semifinal.
Di ajang All England mereka langsung tersingkir pada babak pertama. Sedangkan, pada turnamen Swiss Terbuka mereka terhempas di babak perempatfinal.
Adapun Kido/Hendra, yang paling diharapkan meraih gelar juara, juga harus mengalami nasib serupa. Pasangan peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 itu tunduk dari pasangan Inggris Anthony Clark/Nathan Robertson 21-12, 21-11.
Sepanjang pertandingan, Kido seperti tidak memberikan penampilan terbaiknya. Kido melakukan lebih dari 10 kesalahan sendiri pada set pertama. Kemenangan Inggris pun didapatkan setelah bola dari Kido tersangkut di net. Pada set kedua, Kido kembali memastikan kemenangan bagi Inggris setelah pukulan servisnya keluar dari lapangan.
Kido menyatakan penampilannya kali ini benar-benar bukan dipengaruhi masalah cedera lutut yang masih menderanya. "Sepertinya antiklimaks saja. Saat di semifinal, saya bisa bermain lebih enak," katanya.
Memang, Kido/Hendra memberikan penampilan terbaik saat melibas pasangan Denmark Lars Paaske/Jonas Rasmussen dalam dua set langsung. Sedangkan, pada tiga babak sebelumnya Kido/Hendra selalu menang setelah bermain dalam tiga set.
EZTHER LASTANIA