Menurut Christian, keberadaan Cina yang menurunkan kekuatan penuh akan menyulitkan anak-anak asuhnya. Bahkan, salah satu tunggal putri Indonesia, Maria Kristin Yulianti akan langsung bertemu unggulan delapan asal Cina Xie Xingfang. Meski demikian, Christian beranggapan Maria masih mempunyai peluang besar. “Saya berharap Maria bisa lebih segar setelah absen dari Singapura sehingga setidaknya bisa beri perlawanan,” katanya.
Christian yang juga Kepala Pelatnas Cipayung juga berharap semua anak asuhnya memberikan penampilan terbaik. Dia menyatakan pihaknya memang masih berharap pada pemain senior untuk menggaet gelar juara. “Namun, tidak mudah juga untuk melakukan prediksi lebih jauh, harus dilihat dari babak per babak,” katanya.
Christian mencontohkan penampilan salah satu anak asuhnya di tunggal putra, Simon Santoso. Pada saat babak penyisihan Piala Sudirman Mei lalu, Simon mampu memberikan penampilan apik saat melawan Lin Dan meski kalah. “Tetapi saat di Singapura (Terbuka) malah turun lagi,” kata Christian.
Dengan prediksi seperti itu, para awak pelatnas Cipayung pun tetap menunjukkan semangat yang besar. Pasangan ganda putra Bona Septano/ Muhammad Ahsan siap menghadapi pasangan Inggris Anthony Clark/Nathan Robertson di babak pertama, Rabu (17/6) besok. “Saya ingin mereka bertahan satu hari saja di sini,” kata Bona yang ingin membalas kekalahannya di Piala Sudirman lalu.
Hal serupa juga ditunjukkan pasangan ganda putri Nitya Krishinda Maheswari/ Greysia Polii. “Hasil dari Singapura dapat menjadi modal yang baik untuk di sini,” kata Greys. Pada Singapura Terbuka, Nitya/ Greys sukses menjadi finalis. Mereka harus kembali menghadapi sang juara asal Cina, Zhang Yawen/Zhao Ting Ting pada babak perempatfinal.
EZTHER LASTANIA