TEMPO Interaktif, Jakarta - Para petenis yang memperkuat tim Piala Davis mendapatkan jadwal turnamen yang sangat padat menjelang pertandingan babak kedua di New Zealand 10-12 Juli nanti. Empat petenis andalan Indonesia itu tengah bertarung di dua turnamen yang masuk dalam satu agenda pekan ini, Alfamart Cup dan Pekan Olahraga Nasional Tenis 2009.
Nesa Artha, petenis asal DKI Jakarta, mengakui jadwal padat itu memang cukup menguras tenaganya. "Saya bisa bermain tiga sampai empat kali sehari, itu memang melelahkan," kata petenis yang menyumbangkan angka di nomor ganda bersama Christoper Rungkat saat babak pertama Piala Davis melawan Kuwait di Solo, Maret lalu.
Dengan jadwal padat seperti itu, Nesa pun mengurangi latihan persiapannya. "Program latihannya disesuaikan dengan jadwal main saya," katanya. Pengurangan jadwal latihan itu, kata Nesa, dibutuhkan agar dirinya tetap bisa menjaga kondisi badannya.
Adapun Nesa menambahkan, dua turnamen yang diikutinya ini juga sebenarnya tidak terlalu bisa menjadi ajang pemanasan tim Davis. "Apalagi untuk petenis sekelas Christoper yang belum mendapatkan tandingan di tingkat nasional. Jadi turnamen ini memang hanya menjadi bagian latihan biasa saja," kata Nesa. Menurutnya, dua turnamen itu setidaknya membantu dia bersama rekan-rekannya untuk melatih ketahanan fisik.
Kondisi serupa memang dialami rekan-rekan Nesa seperti Christoper, Sunu Wahyu Trijati, dan Ayrton Wibowo. Mereka semua juga ikut berlaga di dua turnamen itu untuk membela daerah mereka masing-masing. "Saya bermain sampai tiga kali hari ini," kata Christoper.
Meski harus bermain dengan jadwal seperti itu, Christoper - petenis nomor satu Indonesia - menyatakan tetap mengharapkan hasil maksimal di pertandingan melawan New Zealand. Dia menambahkan persiapan yang dilakukan bersama pelatih asal Amerika Serikat, Robert Davis, sudah cukup baik. "Mudah-mudah kami bisa menang terus sampai akhirnya lolos ke Grup I," katanya.
Jika mampu memenangi pertandingan melawan Selandia Baru, Indonesia bisa melangkah ke babak tiga yang dipertandingkan pada 18-20 September nanti. Dua negara yang juga akan bertarung memperebutkan satu tempat lainnya di babak tiga adalah Filipina dan Pakistan.
Tim Piala Davis tidak lagi diperkuat petenis Jawa Tengah Prima Simpatiaji. Posisinya telah digantikan oleh Ayrton Wibowo. Prima menyatakan ketidakikutsertaannya itu lebih disebabkan oleh masalah pekerjaan yang kini sudah diterimanya. "Saya sudah menjadi PNS, jadi agak sulit untuk mengatur jadwal. Biar saya beri kesempatan kepada yang lain," kata Prima, penyumbang angka penentuan saat babak satu melawan Kuwait itu.
EZTHER LASTANIA