“Ketika melihat keduanya bertanding (Venus dan Serena) dengan baik,” sahut Federer, “tak banyak petenis putri lainnya punya kesempatan untuk mengalahkannya.”
Federer mengakui kehebatan Venus yang telah lima kali juara di lapangan rumput Wimbledon. “Dia (Venus) menunjukkan konsisten bisa terus menjaga kecepatan dan kekuatannya sampai lima kali juara dalam beberapa tahun,” papar Federer. “Saya menyukai mereka karena keduanya sangat kuat. Tidak diragukan lagi.”
Pertemuan semifinal di Wimbledon ini juga menjadi sejarah sejak 2006, karena empat peringkat dunia teratas berhasil bertahan sampai semifinal. Dalam pertemuan sebelumnya, Venus unggul 2-1 terhadap Dinara Safina. Sedangkan Serena juga lebih banyak menang dalam pertemuannya dengan Elena Dementieva dengan 5-3.
Venus mengincar menjadi petenis pertama sejak Steffi Graf memenangi Wimbledon pada tahun 1991-1993. Sementara Serena berhasil mengalahkan Venus di final tahun 2002 dan 2003. “Kami punya permainan hebat. Kami punya pukulan servis yang keras dan pengembalian bola kami juga baik,” ujar Serena. “Jadi kami pikir, kami mempunyai permainan yang solid.”
“Kami selalu memberikan dorongan satu sama lain,” ujar Venus. “Tapi jika di final tentu saja kami tidak akan bilang 'Ayo kamu bisa' kepada satu sama lainnya.”
REUTERS| AP| WIMBLEDON.COM| NUR HARYANTO