5. Pengenalan Aturan Kuota Asia Dinilai Sukses
Perubahan aturan terbesar di V-League musim ini adalah penerapan kuota Asia. Performa para pemain yang didatangkan mampu berperan luar biasa.
Sorotan terbesar tertuju pada Megawati Hangestri. Tampilan apiknya membantu Red Sparks lolos ke playoff, untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun. Lebih dari itu, kehadiran Megawati mendongkrak popularitas V-League di kalangan fans voli Indonesia.
Mega menjadi pemain Asia tersukes di V-League putri. Ia menyumbang 736 poin di babak reguler, berada di posisi ketujuh daftar top skor.
Selain Mega, pemain Asia lain juga berperan besar. Sebut saja Reina Tokoku di Pink Spiders dan Wipawee Srithong dari Hillstate.
6. Masa Keemasan Pelatih Asing
Musim ini jadi masa keemasan pelatih asing. Dengan diperkenalkannya kuota Asia, perubahan nyata terjadi seiring dengan bertambahnya jumlah pemain asing di lapangan. Pada saat bersamaan pelatih kepala asing juga berdatangan.
Musim ini menghadirkan jumlah pelatih asing terbesar dalam sejarah V-League. Korean Air dilatih Tomi Tilikainen, OK Financial Group dibesut Ogino Massage, serta Hillstate ditangani Marcello Abondanza.
Para pelatih asing itu sukses memberikan prestasi. Tiga tim yang dipimpin pelatih asing maju ke final, dua di antaranya menjadi juara.
MK SPORTS | NAVER
Pilihan Editor: Juara V-League Bersama Hillstate, Wipawee Srithong Ingin Bawa Tim Voli Thailand ke Olimpiade 2024