SM Britama tampil konsisten sepanjang pertandingan dengan terus memimpin total perolehan angka di setiap kuarter. Bahkan, Faisal dan kawan-kawan hanya memberikan empat poin bagi Aspac di kuarter tiga. SM pun bisa memimpin 51-30.
Aspac berjuang mengejar ketinggalan di kuarter empat sekaligus menipiskan kekalahan dengan selisih tujuh angka saja. Pelatih SM Britama Fictor Roring menilai Aspac merupakan lawan yang tangguh. "Salah jika orang berpendapat Aspac sebagai tim underdog, mereka memang merupakan tim yang pantas juara," katanya.
Fictor menyatakan, setelah melalui dua pertandingan, tim Aspac menunjukkan kegigihan yang luar biasa. "Mereka (Aspac) memiliki ketangguhan mental sangat tinggi, selalu bisa mengejar ketinggalan," katanya.
Dua pertandingan final selanjutnya akan digelar di Hall Basket Senayan pekan depan. Jika diperlukan, satu game penentuan akan kembali digelar di Britama Arena Kelapa Gading sepekan setelahnya. Fictor tidak mencoba menetapkan target khusus untuk mendapatkan gelar juara musim ini. "Yang terpenting kita harus bisa juara, entah dalam dua atau tiga game nanti," katanya.
Manager tim Aspac Irawan Haryono menyatakan berharap bisa mendapatkan momentum yang tepat dalam pertandingan selanjutnya. "Kalau kita sudah bisa menguasai lapangan, kita akan mencoba mendapatkan poin sebanyak-banyaknya," katanya.
Irawan berharap anak-anak asuhnya bisa merebut gelar juara dari SM Britama. "Siapa pun pasti berharap menjadi juara," katanya. Aspac terakhir kali merebut kemenangan pada 2005. Adapun tahun ini merupakan pertemuan ke lima kedua tim ini sepanjang penyelenggaraan IBL. Keduanya sama-sama berbagi kemenangan 2-2.
EZTHER LASTANIA