TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina dan Israel sudah mampu mendulang emas di Olimpiade Paris 2024. Negara kecil Saint Lucia juga membuat kejutan dengan meraih emas dari atletik. Sedangkan dari Asia Tenggara, Filipina menjadi negara pertama yang mendapat emas.
Ukraina mengklaim medali emas pertamanya di Olimpiade, Sabtu, 3 Agustus. Mereka meraihnya lewat cabang anggar beregu putri, setelah mengalahkan Korea Selatan dalam pertarungan final yang menegangkan.
Olga Kharlan, yang memenangkan perunggu individu dan medali pertama bagi Ukraina di Paris, menampilkan penampilan gemilang untuk memimpin timnya meraih kemenangan balik guna meraih emas pertama bagi negaranya. Ia mencetak total 22 sentuhan untuk meraih medali Olimpiade keenamnya dan menjadi atlet Olimpiade tersukses Ukraina.
"Strategi saya adalah mengesampingkan emosi saya, ini adalah Olimpiade," kata Kharlan kepada wartawan.
"Saya tidak percaya dengan dukungan yang saya dapatkan di sini, mereka meneriakkan nama saya. Terima kasih Paris, Anda berhasil. Ini adalah tempat yang luar biasa."
Kemenangan tersebut juga merupakan medali emas kedua bagi Ukraina di Olimpiade, setelah yang diraih pada 2008. Mereka kini menyamai dua medali emas yang diraih oleh Rusia di Olimpiade 2016 dan 2021.
Presiden Ukraina Volodymr Zelenskiy memuji keberhasilan itu. "Saya berterima kasih kepada mereka atas hasil, semangat, dan bukti bahwa Ukraina menang!" tulisnya di akun X miliknya. "Ukraina tahu cara menginspirasi baik di Olimpiade maupun di saat-saat seperti ini!"
Ukraina kini menempati posisi ke-28 klasemen medali Olimpiade Paris 2024 dengan satu emas, satu perak, satu perunggu.
Sementara itu, Israel juga sudah mendapatkan emas pertamanya. Mereka meraihnya lewat cabang olahraga layar (selancar) putra, dari Tom Reuveny pada Sabtu. Pada hari sama Sharon Kantor juga meraih perak pada nomor selancar angin putri.
Kini, Israel menempati posisi ke-21 klasemen medali dengan satu emas, empat perak, dan satu perunggu.
Dalam persaingan perebutan emas, negara kecil sebuah negara kepulauan Karibia Timur, Saint Lucia. Mereka meraih emas dari cabang atletik nomor lari 100 meter putri lewat Julien Alfred. Ini menjadi emas pertama dalam sejarah Olimpiade bagi negara berpenduduk 180.000 orang tersebut.
"Saya merasa terhormat menjadi duta besar untuk negara saya," kata Alfred, 23 tahun, seusai lomba. "Tidak banyak orang yang tahu tentang Saint Lucia. Terkadang saya naik Uber dan mereka bertanya dari mana saya berasal... dan mereka akan berkata 'Di mana Saint Lucia?'"
Dari Asia Tenggara, Filipina menjadi negara pertama yang meraih medali emas pada Olimpiade Paris 2024. Atlet mereka, Carlos Yulo, menjadi yang terbaik di nomor senam lantai di Bercy Arena, Sabtu.
Medali emas yang diraih oleh Yulo sekaligus merupakan medali emas kedua sepanjang sejarah partisipasi Filipina di Olimpiade. Atlet 24 tahun itu menyamai pencapaian atlet angkat besi, Hidilyn Diaz, pada Olimpiade Tokyo 2020.
Dengan koleksi satu emas, Filipina menempati posisi ke-32, bersama delapan negara lain, dalam klasemen medali. Negara Asia Tenggara lain belum ada yang meraih medali, termasuk Indonesia.
Selanjutnya: Klasemen peraih medali emas Olimpiade 2024
