TEMPO.CO, Jakarta - Kegagalan wakil Indonesia di Olimpiade Paris 2024 memberi pukulan telak kepada Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI). Sekretaris Jenderal PP PBSI Fadil Imran janji bakal melakukan evaluasi secara menyeluruh atas hasil tersebut.
"Nanti saya siapkan forum, semua saya undang, kita semua akan mendapatkan masukan dari media, pemerhati bulu tangkis, badminton lovers tentang apa yang harus kita benahi ke depan dan PBSI akan bertanggung jawab atas hasil di Paris ini," ujar dia dalam keterangan tertulis Komite Olimpiade Indonesia, Senin, 5 Agustus 2024.
Lima dari enam wakil bulu tangkis Indonesia sebelumnya gagal meraih medali di Olimpiade Paris 2024. Bahkan empat di antaranya harus angkat koper pada fase awal karena tidak lolos grup. Mereka adalah ganda putri Apriyani Rahayu / Siti Fadia Silva Ramadhanti, ganda campuran Rinov Rivaldy / Pitha Haningtyas Mentari, serta tunggal putra Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.
Ganda putra Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto sempat memberi asa setelah memastikan lolos ke perempat final. Namun, mereka langsung tersingkir usai takluk dari unggulan satu nomor Cina, Liang Wei Keng / Wang Chang dengan skor 22-24, 20-22.
Begitu juga dengan tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung yang harus mengakui keunggulan wakil Korea Selatan An Se Young di semifinal lewat pertarungan sengit tiga game 21-11, 13-21, 21-16. Jorji, sapaan akrabnya, akhirnya meraih medali perunggu setelah Carolina Marin asal Spanyol yang seharusnya menjadi lawannya pada perebutan tempat ketiga mundur karena cedera.
Fadil merasa kecewa dengan hasil yang diraih para wakil Indonesia. Hasil tersebut memutus rekor tren medali emas Olimpiade Indonesia dari cabang olahraga bulu tangkis. "Tentu atas segala hal capaian ini semua merasa sedih dan terpukul. Saya pun merasa demikian. Kami akan melakukan evaluasi secara menyeluruh setelah pulang ke Tanah Air."
Sejak Olimpiade Barcelona 1992, tim bulu tangkis Indonesia selalu meraih medali emas di Olimpiade kecuali edisi London 2012 yang tanpa medali. Edisi sebelumnya, Olimpiade Tokyo 2020, medali emas dipersembahkan oleh Apriyani Rahayu bersama Greysia Polii. Selain itu, Anthony Sinisuka Ginting menyabet perunggu.
Ganda putri Apriyani / Fadia dan ganda campuran Rinov / Pitha telah kembali ke Tanah Air pada Sabtu, 3 Agustus lalu. Sementara itu, tiga wakil lainnya, ganda putra Fajar / Rian serta tunggal putra Jonatan dan Anthoni dijadwalkan tiba di Indonesia pada hari ini Senin, 5 Agustus. Untuk Gregoria akan lebih dulu mengikuti seremoni penyerahan medali usai laga final sektor tuggal putri Olimpiade Paris 2024 yang juga berlangsung hari ini.
Pilihan Editor: Cedera Carolina Marin Bikin Gregoria Raih Perunggu Olimpiade 2024 Tanpa Bertanding, Bagaimana Kondisi Terkini Atlet Spanyol Ini?