Berbeda dengan Diaz, sejak usia dini, Carlos Yulo mendapatkan dukungan federasi senam Filipina sebelum pindah ke Jepang pada 2016 dari tiket beasiswa Japan Olympic Association, sampai mendapatkan gelar sarjana sastra dari Universitas Teikyo pada 2022.
Rupanya, Jepang telah menempa dia begitu rupa. Selama periode tinggal di sana, dia berhasil dalam berbagai ajang senam, termasuk medali emas senam lantai dan kuda-kuda lompat pada kejuaraan dunia 2019 dan 2021.
Dia mendapatkan tiga emas dan satu perak dalam Kejuaraan Asia 2022, lalu tiga medali emas, satu perak dan satu perunggu pada Kejuaraan Asia 2023, dan akhirnya empat emas nomor semua alat, senam lantai, palang sejajar dan kuda-kuda lompat pada Kejuaraan Asia 2024.
Puncaknya, dia mendapatkan dua medali emas dari senam lantai dan kuda-kuda lompat Olimpiade Paris 2024. Dia pun menjadi atlet Asia Tenggara pertama yang mendapatkan dua medali emas dalam satu Olimpiade.
Dia kemudian disanjung oleh semua orang di segala pelosok Filipina. Hadiah mengalir dari mana-mana, entah dalam bentuk uang, barang, maupun layanan.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menyebutnya "pahlawan olahraga", sedangkan ketua parlemen Ferdinand Martin Romualdez menyebutnya "harta karun bangsa".
Hadiah 6 juta peso (Rp 1,6 miliar) dari pemerintah pun masuk kantong sang pesenam, ditambah bintang kehormatan, selain bonus resmi 10 juta peso (Rp 2,7 miliar).
Perusahaan-perusahaan besar dan kecil di Filipina juga berlomba memberinya hadiah, sampai ada yang memberikan rumah tiga kamar lengkap furnitur seharga 32 juta peso (Rp 8,9 miliar) di Manila.
Berbagai waralaba dan restoran menawarkan santapan dan jasa gratis seumur hidup kepada sang pesenam. Tak mau ketinggalan, seorang fotografer pernikahan terkenal di Filipina menawarkan layanan gratis untuk atlet berusia 24 tahun ini jika menikah nanti.
Semua ikut berbahagia atas sukses yang dibuat Yulo, sehingga tak heran jika Yulo berkata, "Saya mendedikasikan emas ini untuk rakyat Filipina."
Sukses Yulo mirip kisah sukses Joseph Schooling yang menjadi satu-satunya atlet yang sejauh ini berhasil mempersembahkan emas Olimpiade kepada Singapura.
Dia juga satu-satunya atlet Asia Tenggara yang memenangkan medali emas renang Olimpiade, setelah merajai 50m gaya kupu-kupu putra.
Selanjutnya: Menginspirasi