TEMPO Interaktif , New York. Pembunuh raksasa? John Isner masih malu-malu mengakuinya. Padahal, petenis peringkat 55 dunia ini baru membuka mata pecinta tenis dunia karena telah menyingkirkan Andy Roddick, yang dijagokan akan merebut gelar di Flushing Meadows.
Sejauh ini, bagi petenis berusia 24 tahun itu, kemenangan ini merupakan terbesar dalam kariernya. Mantan bintang kampus ini mendadak akan menjadi buah bibir menghadapi raksasa tenis selanjutnya, yakni petenis Spanyol Fernando Verdasco di babak 16.
"Ini jelas kemenangan terbesar dalam karir saya. Tidak ada bisa dibandingkan," katanya. "Saya telah melakukannya dengan sangat spektakuler. Mungkin saja akan sedikit tenggelam besok.”
Padahal jauh hari sebelumnya, Isner mengistirahatkan raketnya karena dia menderita serangan mononucleosis selama tiga bulan. Penyakit yang sama yang mengganggu Roger Federer pada awal tahun lalu.
Ironisnya, kebangkitan Isner justru mencontoh Roddick. Isner terlihami untuk melipatgandakan usaha-usahanya agar mendapatkan kondisi tubuh yang fit, baik secara fisik dan mental, untuk semakin baik bersaing di tingkat tertinggi. "Saya rasa Andy, secara umum, mendorong setiap petenis Amerika karena dia adalah orang yang patut kita contoh. Saya akan terus melihat ke arahnya.”
Menurut Isner, Andy Roddick dipandang sebagai kiblat petenis Amerika saat ini. "Kita semua bercita-cita ingin menjadi dan berusaha menjadi lebih baik daripada dia (Roddick), jika itu mungkin.”
dalam perjalanan karirnya akhir-akhir ini, Isner mulai menuai keuntungan dengan beberapa perbaikan kinerja di Flushing Meadows. Di semifinal di Washington pada awal Agustus lalu, dia mengalahkan Jo-Wilfried Tsonga dan Thomas Berdych sebelum kalah tiga set dari Roddick di semifinal.
Menghadapi Verdasco, Isner mengatakan, ia tidak berniat mengubah apa pun dalam permainan. "Ini memang akan menjadi sedikit berbeda melawan Verdasco," katanya. "Saya hanya mencoba untuk melakukan apa yang ingin saya lakukan. Saya tidak benar-benar khawatir tentang pukulan forehand-nya yang bagus, dan saya masih akan berusaha untuk menggunakan backhand silang keras. Saya tidak ingin mengubah permainan saya terlalu banyak."
AP| USOPEN.ORG| NUR HARYANTO