TEMPO Interaktif, Pretoria - Dua surat kabar Australia hari Jumat melaporkan bahwa hasil tes kelamin menunjukkan Caster Semenya, juara dunia lari, tidak memiliki rahim atau indung telur dan memiliki testis internal yang menghasilkan testosteron dalam jumlah besar. Federasi olahraga internasional yang memerintahkan tes itu belum mengkonfirmasi laporan itu.
Asosiasi Federasi Atletik Interasional (IAAF), yang memerintahkan tes gender, menolak untuk mengkonfirmasi atau membantah laporan. Dalam sebuah pernyataan, IAAF mengatakan sedang memeriksa hasil tes dan akan mengeluarkan keputusan akhir pada bulan November.
Menteri Olahraga Afrika Selatan Makhenkesi Stofile mengungkapkan kekhawatirannya atas penanganan masalah itu dan bersikeras Caster adalah perempuan.
"Kami pikir hak asasi manusianya telah dilanggar dan privasinya diserang," kata Stofile, seraya menambahkan bahwa Semenya harus diberikan penasihat dan konseling hukum.
Semenya menghilang pada hari Jumat. Asosiasi Pers Afrika Selatan mengutip pelatihnya, Michael Seme, yang mengatakan dia tidak akan ikut serta dalam lomba 4.000 meter Kejuaraan Lintas Alam Afrika Selatan di Pretoria pada hari Sabtu karena dia merasa tidak enak badan. "Seme telah mengatakan awal pekan ini bahwa ia akan lari."
Semenya memenangkan perlombaan 800-meter pada kejuaraan dunia di Berlin pada 19 Agustus dengan kunggulan 2,45 detik pada rekor dunia 1 menit, 55,45 detik. Bahkan sebelum itu, peningkatan waktunya yang tajam, otot dan suara beratnya telah menimbulkan spekulasi tentang gender.
Federasi internasional Afrika Selatan telah meminta otoritas atletik untuk melakukan tes verifikasi gender setelah ia mencatat waktu 1:56.72 pada kejuaraan junior Afrika pada bulan Juli.
Beberapa orang kemungkinan memiliki karakteristik fisik dari kedua jenis kelamin, sebuah kelainan kromosom, atau memiliki fitur ambigu. Kondisi ini biasanya disebut sebagai gangguan perkembangan seksual, dan kadang-kadang intersexuality. Istilah yang lebih tua untuk seseorang dengan organ laki-laki dan perempuan adalah hermaprodit.
Dr. John Park, seorang ahli urologi pediatrik di University of Michigan, mengatakan skenario yang mungkin adalah suatu kondisi yang disebut sindrom insensitivitas androgen. Seseorang secara genetik laki-laki dan nampak sebagai perempuan, atau seseorang dapat memiliki karakter fisik pria dan wanita.
Kelainan ini ditemukan pada saat lahir dalam kasus alat kelamin yang abnormal. Tapi terkadang tidak terdiagnosis sampai pubertas, ujar Park. Remaja tidak menstruasi karena tidak ada rahim.
Dalam kasus tersebut, pada saat kelahiran "mereka terlihat sepenuhnya seperti anak perempuan. Tidak ada ambiguitas apa pun," ujar Park.
Ayah Semenya, Yakub, menyatakan kemarahannya ketika dihubungi oleh The Associated Press pada hari Jumat, dengan mengatakan orang-orang yang menyindir putrinya bukan seorang wanita adalah orang sakit. "Mereka gila."
Winnie Mandela, seorang anggota parlemen dan mantan istri Nelson Mandela, mendesak Afrika Selatan untuk mendukung atlet muda itu.
AP | ERWIN