TEMPO Interaktif,New York:Petenis Amerika Serikat, Serena Williams didenda US$ 10,500 (setara Rp 103 juta) oleh ofisial Amerika Serikat Terbuka dan terancam mendapat sanksi lanjutan setelah investigasi dilancarkan terkait protes yang berlanjut dengan kemarahanna ketika berlaga dengan Kim Clijsters pada babak semi final.
“Denda maksimum yang kami berikan US$ 10 ribu telah diberikan kepada Serena Williams terkait aksi tidak sportif yang dilakukannya pada pertandingan semi final AS Terbuka,” sebut wasit turnamen, Senin (14/9).
“Nona Williams juga mendapat denda US$ 500 akibat melemparkan raketnya pada akhir set pertama pada pertandingan yang sama.”
Tertinggal 4-6, 5-6, 15-30, Williams melancarkan servis keduanya. Namun, hakim garis yang duduk tepat di garis lapangan meneriakkan bahwa kakinya berada dalam posisi yang salah, yang berarti ia telah melakukan double serve.
Kaget dengan pernyataan hakim garis itu, Williams berjalan ke arah ofisial pertandingan dengan berteriak. Ia juga sempat mengangkat raketnya dan mencoba melancarkan pukulan di mana bola pada genggaman tangannyadi arahkan kepada hakim garis.
“Saya bersumpah....akan memukul bola ini dan merobek tenggorokan Anda. Anda dengar itu? Saya bersumpah. Anda beruntung saya tidak melakukannya, saya bersumpah,” kecam Williams kepada hakim garis.
Peringatan awal telah diterima Williams pada awal permainan akibat dirinya melemparkan raket. Ia diberi sanksi pengurangan poin setelah pelanggaran kedua yang justru memberikan 'angin' bagi Clijster dengan menutup permainandengan skor 6-4, 7-5.
Beberapa mantan petenis berkomentar bahwa Williams bisa mendapat sanksi dilarang tampil sementara dari AS Terbuka akibat aksinya. “Di dalam buku peraturan grand slam menyatakan membolehkan dibukanya investigasi ....ntuk menentukan jika sikap Nona Williams diperlukan pertimbangan sebagai aksi buruk di mana penalti lanjutan bisa diberikan. Investigasi itu sedang dilakukan.”
REUTERS | BAGUS WIJANARKO