Arreola, yang menjadi bulan-bulanan Klitschko yang tampil cepat dan bertenaga, tidak menjawab bel jelang permulaan ronde ke-11.
Ini merupakan kemenangan ketiga yang berhasil diperioleh Klitschko sejak kembali ke arena tinju pada 2008 setelah memutuskan pensiun pada 2005. “Pertarungan ini sangat sulit tidak seperti yang dilihat. Cristobal adalah lawan tangguh,” ungkap Klitschko.
Arreola, petinju kelahiran Los Angeles, yang sedang membidik menjadi petinju kelas berat AS keturunan Meksiko, duduk terpekur di sisi ring ketika wasit memberi sinyal berakhirnya pertandingan sebelum dimulainya babak ke-11.
Los Angeles-born Arreola, who was vying to become the first heavyweight champion of Mexican descent, sat dejected on his stool when the referee signalled the end of the fight before the start of the 11th round.
Sadar dirinya gagal memenuhi ambisinya, Arreola terlihat sedih dan meminta maaf kepada kerumunan suporter yang terus memberikan dukungan semarak sejak awal pertarungan.
“Saya minta maaf saudara-saudara. Saya tidak bisa mengalahkan Klitschko: apapun yang saya lakukan ia tidak bisa dirobohkan. Ia (Klitschko) memang layak untuk menang,” keluhnya.
Klitschko, 38 tahuin, tampil cantik dalam pertandingan ini. Pukulan-pukulan telak yang dilancarkan kerap menghujam muka Arreola yang terlihat berdarah pada ronde delapan dan mampu menjaga jarak dengan keunggulan tubuhnya.
Ini memaksa Arreola mengejar Klitschko yang di lain pihak menggunakan kelincahan kakinya untuk berlindung dari kejaran lawannya.
Klitschko, yang terakhir mempertahankan gelar WBC pada Maret dengan mengalahkan petinju Kuba, Carlos Gomez dengan meng-TKO lawannya pada babak kesembilan, menambah rekor bertarungnya menjadi 38-2, sementara rekor Arreola berkurang menjadi 27-1.
REUTERS | BAGUS WIJANARKO