TEMPO Interaktif, Jakarta - Peluang bagi petenis Indonesia untuk tampil di turnamen tenis internasional di Bali akan tertutup tahun ini. Turnamen tenis yang berubah format menjadi Commonwealth Bank Tournament of Champions dianggap akan terlalu berat bagi para petenis putri Indonesia. "Peringkat petenis yang akan bertanding di sana dengan peringkat petenis Indonesia terpaut terlalu jauh," kata Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (PB PERTINA) Martina Widjaya, Senin (12/10).
Bagi Martina, peluang para petenis Indonesia untuk bisa bersaing di turnamen yang akan digelar di Nusa Dua, Bali, pada 3-8 November itu sangatlah kecil. "Lebih baik kita mendukung penyelenggaraannya agar bisa berjalan dengan baik," katanya. Commonwealth Bank Tournament of Champions hanya akan mempertemukan 12 petenis terbaik yang setidaknya pernah memenangkan satu turnamen International dalam agenda WTA Tour yang digelar sepanjang tahun 2009 ini. Dari jumlah itu, ada jatah dua tempat wild card.
Biasanya, sepanjang penyelenggaraan turnamen - yang sebelumnya masuk dalam kategori Tier III - Indonesia selalu mengusahakan para petenis putrinya untuk mendapatkan jatah wildcard untuk masuk dalam babak utama. Turnamen ini mulai digelar di Bali sejak tahun 2001. Pada saat itulah petenis Indonesia Angelique Widjaja keluar sebagai juara. Petenis yang akrab disapa Angie ini menjadi satu-satunya petenis yang pernah menjuarai turnamen itu.
Sejak tahun 2009, bersamaan dengan awal perubahan agenda turnamen dalam WTA Tour, turnamen di Bali itu berubah bentuk menjadi turnamen penutup tahun. Menjadi turnamen pelengkap Sony Ericsson Championship 2009 yang diisi delapan petenis terbaik dunia. Direktur turnamen Commonwealth Bank Tournament of Champions Kevin Livesey menyatakan bahwa turnamennya itu merupakan satu tempat untuk persaingan para petenis muda atau potensial. "Di sinilah para calon petenis terbaik dunia, yang kini berada di 30 besar dunia, dapat unjuk gigi," katanya.
Sampai saat ini baru ada dua nama yang dipastikan masuk dalam daftar peserta di Bali. Yang pertama, petenis muda asal Belgia Yanina Wickmayer. Dia berhak masuk dalam daftar setelah memenangi Estoril Open di Portugal awal Mei lalu serta mendongkrak peringkatnya ke posisi 23 dunia karena masuk babak semifinal AS Terbuka.
Selain itu ada juga petenis asal Spanyol, Anabel Medina Garrigues, yang berkesempatan beraksi di Bali setelah menang di turnamen Grand Prix de SAR La Princesse Lalla Meryem, Maroko, akhir April lalu. Marion Bartoli, petenis Prancis peringkat 14 dunia mempunyai peluang untuk mengisi satu tempat di Bali jika dia terlempar dari Sony Ericsson Championship 2009 yang digelar di Doha.
l EZTHER LASTANIA