Cotto, yang memegang rekor 34 kali menang dan satu kali kalah (27 ko), tidak diunggulkan pada tarung yang sedianya digelar Sabtu (14/11), dalam 12 ronde. Namun ia mempercayai kekuatannya akan membungkam Pacquiao yang dikenal mempunyai pukulan cepat dan keras.
“Saya siap untuk meladeni pukulan cepat Manny. Kecepatan tangan saya sama dengan Manny. Namun apakah kekuatan Mannya sama dengan Cotto, Sabtu nanti? Saya sangat tenang. Saya telah bertarung bertahun-tahun,” tegas Cotto.
Cotto, mantan pemegang sabuk gelar WBO kelas ringan-welter dan juara WBO kelas welter menyatakan mendapat energi dari kesuksesan di sasana tempat latihannya di Florida di bawah arahan pelatih, Joe Santiago.
“Sasana tempat latihan yang kami miliki. Itu yang akan membuat beda,” jelas Cotto.
Cotto sebelumnya berlatih dengan pamannya, Evangelista. Namun hubungan keduanya tak berlangsung lama setelah cekcok, memuluskan jalan Santiago, 31 tahun untuk mengambilalih posisi pelatih.
Meski pelati Pacquiao yang terkenal suka meledak-ledak Freddie Roach ragu dengan kemampuannya, Cotto menegaskan perubahan yang telah dijalaninya berubah ke arah positif.
“Ketika Anda mempunyai komunikasi yang lancar dengan semua anggota tim, tim yang padu, dan mereka mendukung program saya bersama. Mereka ingin menjadikan Miguel Cotto sebaik mungkin. Ini membuat saya nyaman,” beber Cotto.
Pacquiao, (49-3-2, 37 ko), mendapat sambutan riuh dari 1,000 suporter ketika tiba di MGM Grand kemarin. Ia diyakini akan memantik dukungan penonton yang akan memenuhi 16 ribu tempat duduk di hotel tersebut.
Cotto tidak peduli dengan hal itu. “Dalam pertarungan hanya ada Manny, Miguel Cotto, dan wasit di dalam ring,” tegas petinju.
“Tidak seorangpun yang akan mendukung Manny.”
Cotto juga menegaskan tidak ambil pusing dengan klaim dari kubu Pacquai yang meremehkan kemampuannya. Petinju kebangaan rakyat Filipina itu digadang-gadang akan bertarung dengan petingu Abang Sam kelas welter yang belum terkalahkan, Floyd Mayweather Jr, pada awal 2010.
“Saya fokus dalam pertandingan melawan Manny. Ketika saya mengalahkannya, ia bisa berpikir tentang siapa lawan selanjutnya yang akan dihadapi,” ketus Cotto.
REUTERS | BAGUS WIJANARKO