Jabbar yang kini terlihat lebih kurus masih menampakkan pesonannya. Pria yang masih memegang rekor pencetak skor terbanyak sepanjang sejarah NBA itu mengaku leukemia memberinya peluan untuk kembali berhubungan dengan publik.
“Respon publik sangat banyak. Saya tidak menyangka bisa seperti ini, namun ini indah. Banyak orang yang mendoakan kesembuhan saya dan memberikan dukungan,” ungkap jabbbar.
“Mereka menanyakan apa yang bisa mereka lakukan buat saya. Orang-orang ingin berhubungan dengan saya dan ini indah,” tambahnya.
Sebelum menderita leukemia, Jabbar dikenal sebagai pribadi tertutup dan pemurung. Tidak banyak orang tahu kehidupan pribadinya ketika menghabiskan 20 tahun sebagai pebasket. Ia seringkali menolak wawancara dengan media.
Sejak pensiun pada 1989, Jabbar menjadi figur yang rendah hati. Pria berkepala plontos itu mengaku fisiknya dalam kondisi bagus lantaran penyakit leukemia jenis myeloid yang dideritanya semakin hari semakin berkurang. Ia pertama kali didiagnosa menderita salah satu penyakit mematikan itu Desember tahun lalu.
Jabbar berencana meneruskan kariernya sebagai asisten pelatih spesial di 'almamaternya', Los Angeles Lakers. Ia juga terus mengerjakan proses dokumentasi pada buku terakhir yang akan segera keluar, 'On the Shoulders of Giants', yang bercerita tentang kehidupannya di Harlem dan interaksinya dengan kelima anaknya yang kini berusia antara 17 sampai 37 tahun.
AP | BAGUS WIJANARKO