Tabriz selama ini dikenal sebagai tim yang penuh dengan pembalap-pembalap climber atau jago tanjakan seperti juara bertahan katagori pembalap musim lalu, Ghader Mizbani. Tim ini juga punya Andrey Mizuroj dan Ahad Kazemi. Para pembalap ini diperkirakan akan berkuasa di rute yang akan menanjak mulai di daerah Nagrek hingga Malangbong.
Meski Tabriz masih difavoritkan, tim-tim lain menjanjikan akan memberikan perlawanan. “Tim kami memang diperkuat pembalap-pembalap muda, tetapi kami juga bisa berharap menang di etape kedua besok (Senin, 23/11),” kata manajer tim nasional Jepang, Nana Watarai.
Hal senada juga dikatakan tim Azad University. “Kami akan berusaha untuk menempatkan salah satu pembalap kami untuk bisa finish di depan besok (Senin, 23/11). Tapi itu akan butuh usaha yang keras,” kata manajer tim Azad University, Gholam Hosim Kohi.
Sementara itu pemegang kaos merah putih, Nugroho Kristanto, tidak berani menjanjikan bisa meraih hasil maksimal lagi untuk etape kedua. ‘Besok (Senin, 23/11) akan berat bagi saya karena rute itu penuh tanjakan. Sayang tidak terlalu kuat untuk rute menanjak. Tetapi saya akan tetap berusaha,” kata Nugroho.
Sementara itu panitia lomba Tour de Indonesia mengumumkan akan merubah rute etape kedelapan. Etape kedelapan sebelumnya direncanakan akan berlangsung di dalam kota Surabaya dengan nomor kriterium. Namun karena nomor kriterium tidak diperbolehkan lagi oleh UCI (Unicycling Internationale, induk olahraga balap sepeda dunia), maka etape 8 akan dijalani para pembalap dengan menempuh rute Surabaya-Probolinggo. Sedangkan nomor kriterium di Denpasar tetap dilangsungkan namun tidak masuk sebagai etape Tour de Indonesia. “Jadi hasil yang akan dihitung hanya sampai etape sepuluh,” kata Sofian Ruzian, Direktur Lomba Tour de Indonesia.
ARIS M