Davydenko dipaksa Federer menyerah dalam 12 pertemuan sebelumnya sejak kedua petenis itu pertama bertemu pada 2002. Namun, kali ini Davy mampu tampil impresif di depan 17,500 penonton di Od Arena untuk membungkam salah satu musuh bebuyutannya, Federer.
Lolos, Davy akan sudah ditunggu juara Amerika Serikat Terbuka, Juan Martin Del Potro setelah petenis Argentina itu tampil habis-habisan menyudahi perlawan petenis Swedia, Robin Soderling 6-7, 6-3, 7-6.
Disaksikan juara kelas berat sabuk gelar WBA David Haye, Del Potro melancarkan pukulan As pemungkasnya, dalam pertarungan dua jam dan 11 menit tersebut.
“Saya sangat senang untuk tampil pada final pertaqma..satu laga lagi sebelum saya berlibur,” bungah Del Potro yang terlihat letih kepada kerumunan wartawan.
Di lain pihak, Federer adalah petenis top 10 dunia yang selalu gagal ditaklukkan Davy. Namun petenis usia 28 tahun itu bisa membalikkan keadaan.
“Saya hanya berpikir: oke jika saya kalah, besok saya akan pulang ke rumah dan keesokan harinya saya akan pergi ke Maladewa untuk berlibur. Saya bertanding dengan santai. Saya tahu saya tampil bagus,” bangga Davy.
Federer, yang kini akan membantu istrinya Mirka Vavrinec untuk mengasuh dua anak balita kembarnya dan mempersiapkan untuk tampil di musim depan, mengatakan ia membayar mahal lantaran tampil buruk pada awal permainan/
“Ini mengecewakan...kalah di semi final. Tampil sejauh ini dalam turnamen yang berat saya berharap tampil di final dan menang lagi. Namun saya gagal tampil bagus pada awal permainan dan saya membayar mahal hal itu,” keluh Federer, juara empat kali World Tour.
REUTERS | BAGUS WIJANARKO
