TEMPO Interaktif, New York – Mulutmu Harimaumu. Begitulah mulut Serena Williams yang tak terkontrol akhirnya menjadi bumerang. Hanya karena mengomeli hakim garis, dia didenda $82.500 atau sekitar Rp 778 juta lebih. Denda ini menjadi rekor denda di dunia tenis, setelah Serena mendamprat habis-habisan hakim garis hingga membuat turnamen dihentikan sementara.
Tidak saja denda uang, pejabat Grand Slam Bill Babcock mengeluarkan pernyataan aturan kepada Serena yang juga harus menjalani masa percobaan selama dua tahun. Apabila dia melakukan hal yang sama dari tahun 2010 dan 2011, di empat turnamen Grand Slam maka denda akan dinaikkan menjadi 175 ribu dolar. Lebih parah lagi, dia dilarang ikut Amerika Terbuka tahun berikutnya.
"Tapi kalau dia tidak tersinggung lagi dalam dua tahun, maka ancaman akan dilepaskan,” kata Babcock dalam wawancara telepon dari London.
Babcock mengatakan, denda Williams sebesar US$ 82.500 kepada panitia Grand Slam saat ini, sudah jauh lebih banyak daripada sebelumnya. Pada tahun 1995, Jeff Tarango menghambur dari lapangan Wimbledon dan menuduh wasit membantu pemain favoritnya sebagai imbalan atas persahabatan mereka. Tarango didenda total US$ 43,756, yang berkurang menjadi US$ 28.256 setelah banding, dan melarang Tarango tampil Wimbledon tahun berikutnya.
Pada pertandingan 12 September di Flushing Meadows, hakim garis berteriak saat Williams dianggap melakukan kesalahan-kaki -- sebuah panggilan yang jarang terjadi. Kesalahan ini menghasilkan kesalahan ganda untuk Williams, dan menambah poin kemenangan untuk Kim Clijsters.
Williams kemudian protes dan meluapkan serapah kepada hakim garis yang meneriakkan kesalahan pada kaki saat servis, dalam partai semifinal menghadapi Clijsters, yang akhirnya menjadi Juara Amerika Terbuka. William mengacungkan jarinya dan bertolak pinggang di depan direktur turnamen Amerika Terbuka Jim Curley, yang disebut pada waktu itu sebagai "ancaman."
"Saya bersyukur bahwa kita tahu insiden ini telah ditutup dan kita semua bisa bermain lagi,” kata Williams, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari Senin (30/11) oleh humas-nya. "Saya kembali berlatih untuk persiapan musim berikutnya dan saya tetap bersyukur untuk semua dukungan dari penggemar dan masyarakat tenis."
Dia memperoleh hadiah uang US$ 350.000 dengan mencapai semifinal Amerika Terbuka, yang hanya bagian kecil dari perolehan pundi-pundi uang senilai lebih dari US$ 6,5 juta, dari hadiah uang sepanjang tahun 2009. Dalam karir puncaknya, dia telah meraup hadiah uang sebesar US$ 28 juta. Petenis Amerika ini telah 11 kali juara tunggal Grand Slam dan mengakhiri musim 2009 ini di peringkat pertama di peringkat WTA.
Babcock mengatakan "pelanggaran besar" di bawah peraturan Grand Slam adalah "setiap perilaku yang ditentukan sebagai 'pelanggaran utama' dan 'diperparah oleh perilaku' atau 'merugikan dalam permainan.' "Tidak ada definisi khusus tindakan apa yang merupakan suatu "pelanggaran besar," ujarnya.
AP| NUR HARYANTO