TEMPO Interaktif, Denpasar - Pembalap asal Iran, Mehdi Sohrabi, memastikan diri sebagai juara Tour de Indonesia 2009. Pemuda berusia 28 tahun yang memperkuat tim Tabriz Petrochemical Team itu sudah tidak terkejar lagi dalam perolehan catatan waktu setelah etape kesepuluh yang menempuh rute Gilimanuk-Denpasar sejauh 136,8 kilometer berakhir, Rabu (2/12).
Tour de Indonesia sebenarnya masih menyisakan satu etape yang melombakan nomor kriterium di dalam Kota Denpasar, Kamis (3/12) sore. Namun catatan waktu yang diperoleh para pembalap dalam etape ini tidak dimasukkan dalam hitungan untuk menentukan klasemen. Hal ini karena nomor kriterium sudah tidak boleh ditandingkan lagi dalam tour balap sepeda yang melombakan lebih dari dua etape.
Secara keseluruhan, Mehdi mengumpulkan waktu tercepat 31 jam, 32 menit, dan 20 detik dari sepuluh etape yang telah berlangsung. Tempat kedua ditempati juara bertahan sekaligus rekan setim Mehdi, yaitu Ghader Mizbani yang mengumpulkan waktu 31 jam, 34 menit, dan 47 detik. Urutan ketiga juga ditempati pembalap tim Tabriz yang lain, yaitu Andrey Mizuroj, yang mencatatkan waktu 31 jam, 37 menit, dan 40 detik.
Hasil yang diperoleh para pembalapnya itu membuat tim Tabriz juga memastikan diri menjadi juara untuk katagori tim. Perolehan waktu yang diraih tim Tabriz adalah 94 jam, 15 menit, dan 56 detik. Tempat kedua juga diraih tim asal Iran, Azad University Iran Pro Team yang tertinggal 20 menit dan 45 detik dari Tabriz. Sedangkan tempat ketiga diraih tim ISSI Yogyakarta yang tertinggal 38 menit dan 41 detik dari Tabriz.
Selain memastikan diri sebagai juara umum atau pemegang kaus kuning, Mehdi sebenarnya juga memperoleh poin tertinggi untuk katagori rute tanjakan, yaitu 20 poin. Namun karena Mehdi sudah memakai kaus kuning, maka pemakai kaus polkadot sebagai lambang raja tanjakan diberikan kepada peringkat kedua rute tanjakan, yaitu Amir Zargari dari Azad University yang juga mengumpulkan 20 poin.
Mehdi sebenarnya juga mengumpulkan poin tertinggi untuk katagori rute sprint, yaitu 21 poin. Namun lagi-lagi karena sudah memakai kaus kuning, Mehdi harus memberikan kaus hijau sebagai lambang raja sprint kepada peringkat kedua, Nor Rizwan Zainal dari Tim Nasional Malaysia, yang mengumpulkan 10 poin.
Sedang untuk katagori pembalap Indonesia tercepat, atau pemakai kaus merah putih, diraih Hari Fitrianto dari Polygon Sweet Nice Team Surabaya, setelah mengumpulkan waktu 31, jam 46 menit, dan 24 detik. Hari unggul 1 menit dan 58 detik dari Didit Purwanto (ISSI Yogyakarta) yang berada di tempat kedua. Sedang tempat ketiga diduduki Budi Santoso yang membela United Bike Kencana Malang yang tertinggal 2 menit dan 13 detik dari Hari.
Setelah memastikan diri sebagai juara Tour de Indonesia, Mehdi menyatakan rasa bahagia atas hasil yang diraihnya. “Tentu saja perasaan saya sangat senang dengan hasil di Indonesia ini. Namun keberhasilan saya juga atas bantuan rekan-rekan tim dan saya memang menyiapkan diri secara khusus untuk Tour de Indonesia ini dengan berlatih keras,” katanya.
Mehdi juga menyatakan Tour de Indonesia merupakan salah satu tour Asia tersulit yang harus dihadapinya. “Persoalannya karena Tour de Indonesia sangat panjang dengan 11 etape dan memakan waktu 11 hari. Jadi ini merupakan salah satu tour dengan kesulitan tertinggi yang harus saya hadapi,” katanya.
Atas keberhasilan ini, Mehdi berhak atas Piala Presiden Republik Indonesia. Namun penyerahan hadiah sekaligus penutupan tour beradiah total 110.000 dollar AS ini baru akan diberikan pada hari Kamis (3/12) seusai berkahirnya etape kesebelas.
ARIS M