TEMPO Interaktif, Vientiane – Lifter Indonesia Jadi Setiadi mampu menyumbangkan satu medali emas di cabang angkat besi nomor 56 kilogram. Bertanding di Gedung Pornsawan Gym, National University, Rabu (10/12), Jadi sukses membukukan angkatan snatch 126 kilogram dan clean and jerk 148 kilogram.
Dengan total angkatan 274 kilogram, Jadi unggul telak atas pesaing utamanya asal Vietnam Hoang Anh Tuan yang hanya berhasil di angkatan snatch 125 kilogram.
Sebagian besar kontingen angkat besi Indonesia termasuk Deputi Chief de Mission Djoko Pramono bersorak gembira saat melihat Hoang, yang pernah meraih medali perak di Olimpiade Beijing 2008, gagal saat mencoba angkatan clean and jerk ke tiga dengan beban 152 kilogram.
Jadi sebenarnya juga gagal mengangkat beban 152 kilogram itu, namun ia unggul di angkatan pertama clean and jerk seberat 148 kilogram sedangkan Hoang hanya 142 kilogram.
Melihat Hoang jatuh terkapar di panggung karena tidak kuat mengangkat beban di percobaan ketiga, Jadi meluapkan kegembiraannya dengan naik ke atas panggung sambil melepas bajunya. Ia terus bersorak sambil mengepalkan tangan sebelum akhirnya diminta turun oleh ofisial pertandingan.
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng langsung memberikan ucapan selamat kepada Jadi saat upacara pengalungan medali. Ada pun medali perak diraih oleh lifter Myanmar Pyae Phyo dengan total angkatan 266 kilogram.
Pada angkatan snatch Pyae membukukan 119 kilogram dan mampu mengangkat beban 147 kilogram di clean and jerk. Ada pun medali perunggu diraih oleh lifter Malaysia Ibrahim Amirul Hamizan dengan total angkatan 265 kilogram.
Seusai menerima medali emas, raut wajah Jadi terlihat sangat gembira. Jadi tidak menyangka bisa mendapatkan emas padahal semula ia hanya ditargetkan mendapat medali perak.
“Saya senang sekali, semua latihan saya selama ini tidak sia-sia. Tiga tahun saya tidak pernah bertanding di kelas ini lalu sekarang maju dan bisa dapat emas,” kata Jadi.
Jadi menuturkan, waktu persiapan dirinya untuk mengikuti SEA Games ini sangat sedikit. Pulang dari mengikuti Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Goyang, Korea Selatan, November lalu, ia hanya punya waktu dua pekan untuk berlatih.
Pelatih Imron Rosadi dan Edi Susanto yang selalu memberinya semangat untuk berlatih. “Saya ikuti nasihat dia untuk terus latihan dan semua bisa lihat sekarang saya berhasil,” kata Jadi bangga.
Manajer tim angkat besi Sonny Kasiran merasa puas dengan kemenangan Yadi yang sebelumnya tidak ditargetkan meraih emas. “Saya sudah pernah bilang bilang dia itu bisa lebih baik, dan ternyata sekarang sudah terbukti,” kata Sonny.
Meski berhasil meraih medali emas, total angkatan Jadi masih belum bisa mengalahkan rekor SEA Games yang dibuat oleh Eko Yuli Irawan di Thailand dua tahun lalu seberat 284 kilogram. Ada pun Eko kini bertanding di kelas 62 kilogram.
GABRIEL WAHYU TITIYOGA