TEMPO Interaktif, Vientiane -- Petinju putri Indonesia Indri Sambaimana memastikan satu tempat di babak final kelas 51 kilogram setelah mengalahkan petinju tuan rumah, Somphone Keosila dengan skor 3-0 dalam pertandingan di Olympasia Gymnasium, Senin (14/12). Dengan hasil ini Indri berpeluang meraih emas cabang tinju setelah petinju putra Akhmad Amri yang turun di kelas 81 kilogram juga lolos ke babak final.
Bertanding di hadapan ratusan suporter Laos yang memenuhi stadion untuk mendukung Somphone, Indri sempat terlihat canggung saat ronde pertama dan lebih banyak bertahan. Hingga ronde kedua selesai, Indri masih bermain dengan tempo lambat. Baru di pertengahan ronde ketiga Indri mulai berani bermain lepas dan melancarkan beberapa pukulan yang sempat mengenai tubuh Somphone namun tidak dihitung oleh juri.
"Saya tadi main pelan soalnya masih cari cara untuk mukul dia. Saya tidak tahu berapa total pukulan saya yang masuk, tapi belakangan saya diberitahu ternyata menang. Nanti kita lihat di final, saya akan berusaha lebih baik dari ini," kata Indri.
Indri mengatakan lawannya itu punya pertahanan yang rapat sehingga dia kesulitan mencari celah pukulan. "Di ronde ketiga kaki kanan saya sempat kram jadi langkah-langkahnya agak berkurang dan melambat, untung tidak parah," kata Indri.
Kemenangan Indri ini masih memperpanjang napas tim tinju putri Indonesia di SEA Games Laos karena tiga petinju lainnya kandas di babak semi final dan hanya bisa mendapat medali perunggu. Selly Wanimbo yang turun di kelas 48 kilogram ditaklukkan petinju Laos, Milvady Hongfa, dengan nilai 15-8. Welmi Pariama yang turun di kelas 54 kilogram dikalahkan petinju Vietnam Duan Thi Lien yang unggul 10-2.
Pada kelas 57 kilogram, Yunike Busira yang sempat unggul 3-1 atas petinju Vietnam Ngo Thi Chung terpaksa melepas peluang ke final setelah wasit menghentikan pertandingan. Wasit melakukan hal itu setelah melihat kondisi kaki Yunike yang sempat tertatih akibat jatuh terpeleset di ronde ketiga. Yunike sendiri sempat memberikan isyarat bahwa dia baik-baik saja namun wasit tetap kukuh pada keputusannya untuk menghentikan pertandingan.
Asisten manajer Hengky Silatang mengatakan kemenangan Indri merupakan modal penting untuk cabang tinju. "Sudah ada dua petinju kita yang masuk final dan sudah ada empat medali perunggu di genggaman. Kami masih ada tiga petinju putra yang akan bertanding di babak semi final, mudah-mudahan hasilnya bisa lebih bagus," katanya.
Ada pun lawan Indri di babak final adalah petinju Filipina, Albania Annie, yang mengalahkan Sopida Satumrum dari Filipina dengan skor tipis 6-4. "Dia (Albania) petinju yang bagus dan belum bermain serius saat melawan petinju Thailand itu. Tapi kelihatannya biasa saja dan Indri bisa melawannya. Kita masih punya peluang di sini," kata Hengky.
GABRIEL WAHYU TITIYOGA