Aksi itu dilakukan Ratner dan rekan bisnisnya yang tidak disebutkan Selasa pagi kemarin. Rencananya untuk membangun markas baru Nets di Flatbush and Atlantic Avenue, Brooklyn senilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 9,4 akhirnya bisa kesampaian.
Lokasi tersebut dinilai strategis. Bukan hanya akan membangun markas besar Nets. Ratner juga akan mendirikan 6,000 apartemen yang bernilai bisnis strategis. “Publik banyak berminat kepada obligasi. Pasar obligasi masih relatif aman dengan peringkat yang didapat dan keamanan yang terjamin,” ujar Jay Abrams, analis obligasi FMS Bonds.
Proses penjualan obligasi dimediasi perusahaan finansial Goldman Sachs and Barclay Capital. Total penjualan obligasi itu mencapai US$ 511 juta atau sekitar Rp 4,8 triliun. Ratner dan rekan bisnisnya akan mendapat dana lebih untuk membangun stadion berkapasitas 18,282 tempat duduk secara pribadi.
Salah satu jurus yang dipakai Ratner untuk membangun Stadion Barclays Centre adalah menjual 80 persen sahamnya di Nets. Figur yang diyakini berminat adalah taiipan Rusia Mijhaeil D. Pokhorov, yang sempat tertunda lantaran kewenangan otoritas NBA tanpa alasan yang jelas.
Dua rekan bisnis itu akan menginvestasikan total US$ 293,4 juta atau sekitar Rp 2,7 triliun untuk membangun Atlantic Yards. Sebagian dananya senilai US$ 131 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun didapat dari lembagai pembiayaan Bloomberg.
Ratner dan rekan bisnisnya dijadwalkan akan mulai membuka Barclays Centre pada Juni 2012. Namun, pembangunan 6,000 apartemen akan memakan waktu sedikit lama. Ratner telah berjanji akan membangun menara awal setelah Atlantic Yards selesai dibangun. Ia juga akan disibukkan dengan penentangan pelbagai pihak menentang proyek bisnisnya.
Ratner telah menyiapkan rencana bisnisnya jauh-jauh hari. Ia diyakini akan mengantongi US$ 200 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun, dari penjualan sahamnya di nets kepada Prokhorov maupun pinjaman.
Namun, Ratner dan rekan bisnisnya mengaku NBA kemungkinan akan menunda perjanjian bisnisnya dengan Prokhorov sampai awal 2010. Penjualan obligasi terbantu dari terjualanya bangku-bangku, boks eksklusif, iklan, dan sponsor di stadion yang akan dinamakan Barclays Center ini.
Barclays, perusahaan finansial asal Inggris bersedia membayar US$ 10 juta atau sekitar Rp 94 miliar sebagai pemegang hak nama stadion selama 20 tahun. Perjanjian sebelumnya bernilai US$ 400 juta atau sekitar Rp 3,7 triliun dan akan berakhir pada akhir 2008. Bank setuju memperpanjang perjanjian bisnis namun memilih nilai harga dikurangi.
Ofisial Nets, namun mengatakan Barclay akan membayar pengeluaran promosi lainnya yang terkait denganpembangunan Barclays Centre.
NYTIMES | BAGUS WIJANARKO