Langkah itu dilakukan untuk mencari hubungan trauma kepala dan kerusakan otak. Hal itu, menurut penelitian Universitas Boston, berhubungan erat dengan cabang olahraga tinju, sepak bola, dan pemain aktif NHL.
“Ini bagus NFL aktif berada di belakang riset. Ini akan menyadarkan pemain NFL tentang kemungkinan mereka mungkin mendapat masalah pada otaknya,” tegas Robert Cantu, salah satu Direktur di Pusat Studi Traumatis Universitas Boston, yang bersuara keras terkait olahraga NFL, Senin (21/12).
Juru Bicara NFL Greg Aiello mengatakan bahwa pihaknya diminta untuk mendonasikan US$ 1 juta atau sekitar Rp 9,5 miliar kepada lembaga studi tersebut. “Nilai persisnya belum ditentukan. Kami akan mendiskusikan hal ini dengan mereka,” kata Aiello.
AP | BAGUS WIJANARKO