Drogba bahkan mempunyai lembaga Didier Drogba Foundation yang mengkhususkan pada aksi-aksi filantropi. Proyek akbar pertama yang sedang dilakukan lembaga itu adalah membangun sebuah rumah sakit di Abidjan, ibu kota Pantai Gading.
“Ketika saya di Inggris kami hanya bermain sepak bola. Orang-orang tidak mempunyai waktu bertanya soal apa yang kami lakukan ketika tidak bermain sepak bola, selalu soal pertandingan,” kata Drogba, Rabu (6/1).
“Sulit untuk mengetahui apa yang kami lakukan. Sedih rasanya orang-orang tidak mengerti saya namun belum terlambat. Untuk membangun rumah sakit akan menjadi pencapaian terbaik hidup saya. Itu akan menjadi kontribusi saya bagi Pantai Gading. Minmal saya bisa melakukan apa yang dipikir penting bagi mereka,” lanjutnya.
Drogba mengaku pengalaman menempanya menjadi pria yang tahan ketika menemukan masalah dalam hidup. “Saya meninggalkan Pantai Gading ketika berusia enam tahun. Ketika Anda pergi semasa muda ini membuat anda kuat. Anda selalu berpikir untuk kembali ketika meninggalkan negara tercinta,” akunya.
“Setiap kali saya mempunyai kesempatan pulang, meski telah lama meninggalkan rasa kehilangan tetap ada. Itulah mengapa saya bangga dengan negara saya,” ujar pemain yang akan menemani Pantai Gading tampil di Piala Afrika.
TRIBALFOOTBALL | BAGUS WIJANARKO