Hal itu membuat Federer semakin sulit dikejar para pesaingnya. Untuk keempat kalinya, Federer, yang saat ini menempati peringkat satu dunia, mengangkat trofi juaranya di Australia.
Tahun lalu, Federer mengungguli rekor kemenangan terbanyak milik Pete Sampras – 14 gelar kali juara grand slam tunggal putera – ketika ia untuk pertama kalinya berhasil menjuarai Prancis Terbuka. Di luar Prancis Terbuka, Federer jadi raja: enam gelar Wimbledon, lima gelar Amerika Terbuka dan tiga gelar Australia Terbuka.
Total 15 trofi juara grand slam tidak membuat ayah dari putri kembar ini kehilangan ambisinya. Di Rod Laver Arena, Melbourne, Federer membuktikan dirinya masih jadi yang terbaik dengan mengalahkan Murray sekaligus menambah trofi juaranya menjadi 16 – sebuah rekor fantastis.
Kegagalan Murray ini makin menambah panjang masa penantian publik Britania yang sudah 74 tahun terakhir tidak pernah mendapati satu pun petenisnya berhasil menyabet gelar juara grand slam. Petenis berusia 22 tahun ini kembali menelan kekecewaan yang sama seperti ketika ia dikalahkan Federer pada final Amerika Serikat Terbuka 2008.
“Ini pertandingan yang cukup sulit namun hasilnya fantastis. Terima kasih untuk dukungan anda semua, sampai bertemu lagi di sini tahun depan,” kata Federer. Saat ini Federer merupakan petenis terbaik sepanjang sejarah dunia tenis profesional putera.
Petenis asal Spanyol, Rafael Nadal, yang disebut-sebut sebagai sosok yang bisa menghalangi Federer, belum juga lolos dari deraan cedera. Langkah Nadal mundur dari Australia Terbuka karena cedera semakin memperingan langkah Federer.
REUTERS/GABRIEL WAHYU TITIYOGA