TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengurus Besar Persatuan Atletik Indonesia (PB PASI) akan mengirimkan empat atletnya ke ajang Asian Indoor Championship yang berlangsung di Teheran, Iran, 24-26 Februari mendatang. Ini merupakan ajang internasional pertama yang akan diikuti para atlet pelatnas cabang atletik pada tahun ini.
“Ada beberapa even di luar negeri yang akan kami ikuti pada tahun ini. Yang paling dekat kami akan mengirimkan empat atlet di Asian Indoor Championship,” kata Sekretaris Jenderal PB PASI, Tigor Tanjung.
Keempat atlet yang akan berlaga di Teheran itu adalah Agus Prasetyo (nomor lari gawang 60 meter), Rizki (nomor lari 60 meter), Ridwan (nomor lari 3000 meter), dan Safwaturahman (nomor lompat tinggi).
Mereka sebenarnya merupakan atlet junior yang masih berusia 20 tahun. Oleh karena itu PB PASI tidak memberikan target meraih medali. “Mereka memang dikirim untuk menambah jam terbang saja, tidak ditarget mengincar medali. Tetapi itu tetap penting dalam sistem regenarasi atlet-atlet kita,” lanjut Tigor.
Tigor juga menyatakan sedikitnya wakil Indonesia yang dikirim ke kejuaraan ini dikarenakan nomor-nomor indoor memang bukan prioritas PB PASI. Kejuaraan atletik ruangan tertutup, menurut Tigor, menggunakan kriteria yang berbeda dengan nomor-nomor ruang terbuka atau nomor standar Olimpiade.
“Misalnya nomor lari 100 meter tidak ada, yang ada nomor 60 meter. Itu pun lintasannya miring. Jadi terlalu memaksaakan kalau ngirim Suryo Agung ke kejuraan ini,” katanya. .
Sementara menghadapi Asian Games di Guangzhou bulan November mendatang, PB PASI akan mengandalkan Suryo Agung (nomor sprinter 100 dan 200 meter) dan Dedeh Erawati (nomor lari10.000 meter) untuk bersaing dengan atlet negara lain.
Menurut Ketua Umum PB PASI, Bob Hasan, dua atlet itu sudah menunjukkan kapasitasnya Asia Tenggara dan Asia. “Mereka tak tertandingan di SEA Games. Pada Kejuraan Asia tahun lalu Surya juga bisa dapat nomor empat dan Dedeh nomor tiga. Peluang kita di sana memang berat karena kalau berbicara Asia itu berarti bicara juara dunia juga karena ada China atau Qatar yang punya atlet naturalisasi dari Jamaika,” kata Tigor.
ARIS M