LeBron James kembali menjadi bintang dalam pertandingan itu setelah ia mencetak 32 poin dan 13 assist untuk membantu kemenangan timnya. Pemain forward Anderson Varejao mengemas 16 poin sedangkan J.J. Hickson mencetak 20 poin untuk Cavaliers. Ada pun pemain center veteran Shaquille O’Neal mencetak 10 poin dan hanya bermain dalam 19 menit setelah ia dibangkucadangkan karena terkena foul trouble.
Kemenangan ini sangat penting bagi Cavaliers sebab Magic adalah tim yang memupus harapan mereka masuk ke final NBA musim lalu. Namun LeBron mengingatkan kemenangan ini tidak menjadi patokan keberhasilan di putaran final nanti. Pada 2007 lalu Cavaliers sukses mengungguli San Antonio Spurs di babak reguler. Namun di babak playoff, LeBron dan kawan-kawan menemui kegagalan saat bertemu lawan yang sama.
“Sangat penting bisa menang di kompetisi reguler seperti ini dan semua orang pasti menginginkannya. Tapi begitu babak playoff dimulai semuanya kembali ke awal, nilainya 0-0,” kata LeBron.
Di kubu Magic, Vince Carter mencetak 14 poin dan Rashard Lewis mengemas 19 poin. Dwight Howard berhasil mencetak double-double mencetak 19 poin dan 11 rebound. Ada pun pemain guard Jameer Nelson mengemas 13 poin dan lima assist untuk Magic.
Selain adu gengsi antar kedua tim, pertarungan menarik juga terjadi antar pemain center kedua tim, O’Neal dan Howard, yang sama-sama dijuluki “Superman” karena kekuatan fisiknya dan keahlian melakukan slam dunk serta sulit dijaga oleh pemain lawan. Meski O’Neal 12 tahun lebih tua dari Howard yang berusia 25 tahun, keduanya saling bermain dan menjaga ketat satu sama lain.
O’Neal memang bersikeras membuktikan dirinya masih mampu menjaga Howard seorang diri sementara butuh dua pemain Magic untuk menjaga pemain center Cavaliers itu. “Saya tidak pernah menganggap (julukan Superman) itu serius sampai anda berhadapan dengan saya. Selama ini tidak ada yang berhasil menjaga saya meski itu sampai dua orang, jadi katakan siapa yang jadi superman sebenarnya,” kata O’Neal yang sudah punya empat cincin juara NBA, tiga diantaranya didapat saat membela Los Angeles Lakers.
Sama seperti O’Neal, Howard sendiri juga terkena foul trouble karena permainan keras itu. “Tidak masalah siapa pun yang dihadapi di lapangan. Bermain dengan sekuat tenaga selalu menjadi hal yang menyenangkan,” kata Howard.
AP | REUTERS | GABRIEL WAHYU TITIYOGA