“Nodar terlihat stabil sampai tikungan 15. Ketika itu ia terlambat untuk keluar dari tikungan. Hasilnya pada akhir tikungan 16, meski ia berusaha untuk memperbaiki posisi keretanya ia justru terpental ke atas di tikungan 16,” jelas pernyataan resmi FIL.
Menurut FIL, dari sudut yang terlihat Nodar mengalami tekanan gravitasi. Tekanan gravitasi Itu membuat atlet tersebut gagal mengendalikan kereta luncurnya. “Pada tikungan luar 16 ia menabrak dinding. Ini menyebabkan Nodar terpental ke atas tembok yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan fatal,” tulis FIL dalam pernyataannya.
Nodar, 21 tewas ketika melakukan sesi latihan sebelum tampil di Olimpiade musim dingin Vancouver, Kanada, Jumat kemarin. Ia kehilangan kendali pada kereta luncur dan menabrak dinding serta menghantam penopang baja di samping lintasan kereta. Para pengamat mengatakan ketika itu kereta luncur yang dikemudikan Nodar bergerak dalam kecepatan 150 kilometer per jam.
Setelah kematian Nodar, FIL memutuskan untuk menurunkan dan memperpendek lintasan kereta di semua lomba kereta luncur.
XINHUA | BAGUS WIJANARKO