Sebelumnya dua kejuaraan bulutangkis bergengsi sudah mereka taklukkan, yaitu Juara Dunia sudah disandang tahun 2007 saat berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia dan Juara Olimpiade diraih tahun 2008 di Beijing. "Penasaran pengin jadi juara All England. Tahun lalu babak pertama langsung kalah dari pasangan Jepang," kata Kido di Jakarta, Senin (15/2).
Sejak surat pengunduran diri Kido dan Hendra secara resmi dikeluarkan oleh Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indoensia, pasangan terbaik Indonesia ini menjalin kontrak dengan perusahaan penyedian kebutuhan peralatan bulutangkis Flypower untuk jangka waktu tiga tahun. Dalam ikatan kontrak dengan perusahaan milik mantan pebulutangkis Haryanto Arbi, Kido dan Hendra diperbolehkan mengikuti kejuaraan internasional dengan syarat menggunakan produk mereka.
Namun, keduanya diwajibkan mengikuti enam superseries dalam setahun, yaitu di Indonesia Open, Singapura Open, Perancis, Filipina, dan China dua kali. Selain itu, Kido menambahkan mereka harus bertanding di empat Grand Prix, Indonesia dua kali, Filipina, dan Taiwan ditambah tiga sirkuit di Indonesia, yaitu Bandung, Batam dan Bali. "Selain itu, bebas," kata Kido.
Kido mengaku memilih Flypower sebagai sponsornya karena ingin memperkenalkan produk kebanggaan Indonesia di kancah internasional. Selain itu, pihak sponsor juga memberikan kebebasan apabila mereka tetap membela tim Indonesia. "Kami tetap bisa bergabung dengan tim Indonesia," kata Kido.
Menjelang persiapan babak kualifikasi Thomas Uber di Nahkon Thailand pada 21-28 Februari mendatang, Kido dan Hendra mengaku menambah porsi latihan mereka. Selain berlatih sendiri di bawah pelatih Chafid Yusuf, bersama Alvent Yulianto Chandra, Hendra Gunawan dan Vitta Marissa di Gelanggang Olahraga Gemilang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kido dan Hendra juga mengikuti program latihan di Cipayung dibawah pelatih Sigit Pamungkas. "Saat ini kita harus menjalani program latihan peningkatan fisik setiap sore di Cipayung," kata Kido.
RINA WIDIASTUTI