Selain meraih gelar di turnamen pertama World Golf Championship, Poulter, 34 tahun sukses merebut gelar di kampung halamannya, Amerika Serikat. “Sudah lama saya dambakan gelar ini. Saya sadar permainan saya sedang bagus. Saya merasa nyaman ketika bertanding di lapangan golf,” bungah Poulter, setelah mengalahkan Casey dengan pukulan par pada di hole 34, Senin (22/2).
Casey tampil di bawah standar yang membuat Poulter leluasa meraih gelar. Pegolf itu gagal melancarkan pukulan mengayunnya yang membuatnya gagal mengejar ketinggallan dari Poulter. Casey menjadi pegolf pertama yang kalah secara beruntun di Match Play.
Poulter menang untuk kesembilan kalinya di Tur Eropa dan posisinya naik ke peringkat 5 daftar peringkat golf dunia. Menang, ia berhasil menggondol hadiah uang US$ 1,4 juta (Rp 13 miliar), hadiah terbesar yang pernah diraih dalam kariernya.
Dikenal sebagai pegolf tak kenal menyerah, performa Poulter mendapat pengakuan di ajang Match Play. Ia mampu menigkatkan permainannya di Match Play menjadi 18-7, dan tampil dominan sepanjang pekan ini di mana hanya gagal pada satu lubang dari total 50 lubang di turnamen ini.
Performa itu ditunjukkannya kemarin Minggu ketika Casey mendekati pukulannya sampai 7 kaki pada hole kedua eagle yang masuk. Pulter menjawab cepat dengan pukulan tee berjarak 8 kaki pada hol ketiga, kemudian mengambilalih memimpin pukulan di hole ketujuh ketika pukulan Casey melebar dan meraih dua chips untuk
meraih kemenangan, membuat bogey.
AP | BAGUS WIJANARKO