Kemenangan ini tentu saja membuat Poulter merasa sangat bahagia. Selain karena berhasil mengalahkan Casey yang merupakan pegolf peringkat ke-7 dunia, ini juga menjadi kemenangan pertama Poulter di seri PGA Tour. “Untuk bisa menang di sini, itu berarti segalanya bagiku. Aku sangat bahagia akhirnya bisa menang di tanah Amerika,” kata Poulter.
Pegolf berusia 34 tahun itu memang mendominasi pada permainan yang menghabiskan 36 hole itu. Pada awal permainan ia hanya tertinggal satu hole sebelum akhirnya mulai menampakkan dominasi sejak hole ketujuh. “Aku memang merasa sangat nyaman di lapangan hari ini,” ujar pegolf yang bergabung ke PGA Tour sejak tahun 2005 itu.
Dengan kemenangan ini Poulter berhak atas hadiah 1,4 juta dollar AS atau sekitar Rp 13 miliar. Bagi Poulter, yang pernah menang 9 kali di European Tour, hadiah itu menjadi yang terbesar sepanjang karirnya.
Sementara Casey, yang juga pernah menang satu kali di PGA Tour pada April 2009 di Houston Shell Open, memuji keuletan lawannya itu. “Ia bermain dengan keuletan yang luar biasa. Kamu mungkin akan menulis Casey bermain sampah tetapi kamu harus menyadari bahwa Ian memang bermain golf dengan luar biasa. Aku kira dia terus mempertahankan itu di setiap hole yang ada di sini. Ia juga melakukan putting (pukulan pelan di atas green) dengan sangat-sangat bagus,” kata Casey.
Di pertandingan perebutan tempat ketiga, pegolf Kolombia, Camilo Villegas, membayar penampilan mengecewakannya di semifinal dengan mengalahkan pegolf Spanyol, Sergio Garcia, 5 dan 4. REUTERS | ARIS M