“Kecepatan pukulan akan menjadi kunci permainan menghadapi Clottey,” sesumbar Pacquiao, juara dunia tinju di tujuh kelas berbeda, Rabu (10/3).
Namun, meski optimistis Pac Man—julukan Pacquiao tidak akan menganggap remeh Clottey. “Anda tidak bisa menganggap remah Joshua Clottey. Ia adalah petarung hebat dan posturnya lebih besar dibandingkan saya. Jadi saya harus tetap fokus dalam pertarungan,” harap Pac Man.
Pelatih Pac Man, Freddie Roach menyadari Clottey, mantan juara IBF, fisiknya lebih besar daripada petinjunya. “Namun saya tidak berpikir ukuran akan memenangkan pertandingan. Itu semua bergantung pada kemampuan petinju. Badan Clottey mungkin lebih kuat dibandingkan Manny. Clottey mungkin memukul lebih keras namun saya pikir kecepatan akan menentukan pertarungan ini,” tegas Roach.
Roach mengaku telah menonton gaya bertanding Clottey. Ia berharap Pac Man bisa menyerang kelemahan petinju Ghana yang telah dikantongi pihaknya. “Clottey akan menunggu Anda melancarkan kombinasi pukulan. Setelah itu ketika Anda berhenti ia akan melancarkan pukulan balasan. Jadi jika Anda meladeni pukulannya maka Anda akan kalah,” papar Roach.
“Kami tidak akan melakukan hal itu. Ia tidak akan bisa memukul Pac Man. Kadang Clottey memakai kepalanya,” Roach menerangkan gaya bertinju Clottey 35-3 (20 KO), yang mengalami kekalahan pertamanya ketika menanduk dengan kepala ke arah perut lawan.
Roach menilai jika Pac Man gagal mengendalikan Clottey maka petinjunya harus bersiap menerima pukulan mematikan petinju 33 tahun tersebut. “Pukulan utamanya adalah uppercut dan pukulan keduanya adalah kepala. Kami akan meladeni pertarungannya dengan menjaga jarak,” tegas Roach.
Pertarungan antara Pac Man dengan Clottey di Cowboys Stadium diperkirkaan akan dihadiri sekitar 45,000 penonton.
REUTERS | BAGUS WIJANARKO