"Optimistis kami menang," kata Kelly Purwanto, pemain Pelita Jaya. Menurut Kelly, antarpemain sudah kenal pola permainan tiap individu. Itulah yang menjadi modal nanti saat bertanding.
Pelita Jaya, kata Andi Poedjakesuma pemain andalan Pelita lain, mempunyai pemain basket yang berpengalaman. "Pemain inti kita lebih kuat," kata Andi. Kunci kemenangan nanti, Andi menambahkan, tergantung kekompakan pemain di lapangan dan strategi pelatih.
"Kita akan mematikan dua pemain Aspac yang paling berbahaya, Xaverius Prawiro dan Oky Wira," kata Rastafari Horongbala, pelatih Pelita Jaya. Rastafari menilai kedua pemain yang mempunyai gaya bermain cepat itu harus dijaga ketat agar tidak bisa mencetak poin selain itu Pelita Jaya akan mengantisipasi zone defentnya. "Secara materi pemain 50:50, tergantung nanti di lapangan," kata Rastafari yang memasang target tim asuhannya bisa masuk final.
Aspac mengaku siap menerima tantangan Pelita di semifinal. Strategi permainan yang akan dipasang, kata pelatih Aspac Tje Tjep Firmansyah, tidak akan jauh berbeda dari strategi yang dimainkan selama ini. "Kita lihat dulu besok satu babak, apakah akan berubah atau tidak," kata Tje Tjep. Menghadapi Pelita, Tje Tjep menambahkan faktor mental nanti yang akan menentukan.
Pemenang antara Pelita dan Aspac akan berhadapan dengan pemenang dari CLS Knight Surabaya melawan Garuda Flexi Bandung. CLS maju semifinal setelah menumbangkan Stadium Jakarta dengan skor 74-54 sedangkan Garuda menumbangkan Citra Satria Jakarta, 60-52.
RINA WIDIASTUTI