Dulko, yang kalah dua set langsung dalam pertemuan terakhir melawan Henin pada 2006, mengalahkan juara bertahan 2004 tersebut dalam waktu kurang dari dua jam.
Mendapat kesempatan servis pada kedudukan 40-0 menjelang akhir pertandingan, Dulko mengejar drop shot Henin sebelum melepaskan pukulan forehand menyilang untuk memenangkan pertandingan.
Petenis berusia 25 tahun tersebut pun bersujud tak percaya dirinya bisa memenangkan pertandingan tersebut. Kontan para penonton di stadion bertepuk tangan.
“Rasanya menyenangkan,” ujar Dulko dalam wawancara di pingir lapangan. “Saya gembira sekali, sangat senang. Dia (Henin) adalah juara yang hebat dan mengalahkannya di lapangan ini sangat spesia.”
“Saya sangat emosional di sana. Awalnya saya tidak percaya bisa memenangkan pertandingan ini,” tambah Dulko.
Henin kembali turun gunung setelah kalah dari petenis Amerika Serikat Serena Williams di final Australia Terbuka januari lalu.
“Hari ini sangat berat dan saya tidak pernah menemukan ritme yang bagus,” ujar Henin. “Ini menunjukkan banyak hal yang harus saya benahi. Dan itu yang akan saya lakukan dalam beberapa hari ke depan serta beberapa pekan ke depan.”
Di pertandingan lainnya, petenis Inggris Elena Baltacha meraih kemenangan terbesar sepanjang kariernya dengan mengalahkan unggulan ketujuh dari Cina, Li Na, 7-6 2-6 7-6.
REUTERS| KODRAT SETIAWAN