“Penampilan pemain muda dalam pertandingan ini cukup baik, tetapi masih banyak yang harus dievaluasi,” kata Irawan Haryono, pemilik Aspac Jakarta.
Hasil peringkat tiga yang diraih, kata Irawan, sesungguhnya di bawah target yang telah dipatok. “Target awal menang,” katanya. Dari pertandingan ini, Irawan menambahkan tim akan melakukan pembenahan pada defent maupun tempo permainan yang belum konsisten.
Di awal pertandingan pemain CLS menerapkan penjagaan ketat terhadap pergerakan Oky Wira Sanjaya dan kawan-kawan sehingga mereka mengalami kesulitan mencetak poin. Hanya Pringgo Regowo yang bisa lepas dan penjagaan dan mencetak 9 poin untuk Aspac. Sedangkan Sandy Febiansyah dan kawan-kawannya leluasa melepaskan serangan cetap dan unggul 14-9. Namun, menjelang akhir kuarter Oky menutup dengan tembakan tiga angka dan memperkecil selisih angka menjadi 12-14.
Pada kuarter kedua, Aspac menyusul perolehan poin melalui Pringgo sehingga skor menjadi 21-20 untuk keunggulan Aspac. Kondisi ini terus bertahan, hingga akhir babak pertama Aspac unggul 32-25. Di awal babak kedua, pemain CLS mencoba memperbaiki permainan dan mencoba mengejar ketertinggalan tetapi gagal. Di akhir kuarter tiga Aspac unggl dengan 48-39. Dan di akhir pertandingan, skor terakhir 65-55 untuk keunggulan Aspac.
“Pemain CLS yang rata-rata masih muda dan belum berpengalaman, masih belum bisa mengatur temperamental bermain serta belum punya mental juara,” kata W Amran, pelatih CLS. Untuk memperbaiki tim, menurut Amran para pemain CLS perlu banyak mengikuti pertandingan uji coba agar tim lebih solid. “Evaluasi kejuaraan ini untuk modal maju ke kompetisi IBL,” kata Amran.
Pertandingan penentuan juara antara Garuda Flexi Bandung dan Pelita Jaya Esia Jakarta saat ini sedang berlangsung. RINA WIDIASTUTI