Ljubicic yang tampil dengan servis kerasnya, sukses melancarkan 20 ace dan memenangkan 42 kali pukulan dalam kemenangan emosional. Petenis unggulan ke-20 itu dipaksa berpeluh keringat selama dua jam tujuh menit untuk menundukkan Roddick di lapangan India Wells Tennis Garden.
Tampil pada babak final Masters untuk kedua kalinya, Ljubicic menutup set kedua dengan tie break dengan kedudukan 7-5. Itu setelah dirinya melancarkan servis kemenangan sebelum mengepalkan kedua tangannya ke angkasa.
Setelah itu Ljubicic melepaskan pita penahan keringat di tangannya sebelum berjalan ke depan jaring untuk bersalaman dengan Roddick. Petenis tuan rumah itu sempat menyelamatkan tiga match poin pada tie break setelah sempat tertinggal 5-1.
“Satu pekan ini berjalan fantastis bagi saya,” bungah Ljubicic setelah meraih gelar ajang ATP ke-10 sepanjang kariernya.
Ljubicic menjadi salah satu petenis unggulan di Indian Wells. Buktinya ia mampu menggusur unggulan kedua Novak Djokovic pada babak keempat dan Rafael Nadal yang diunggulkan di tempat ketiga di semi final.
Ia berhasil mempertahankan penampilan apiknya melawan Roddick dengan kekuatan pukulannya. Itu ditambah dengan penempatan bolanya yang apik ditambah tampil tangkas di depang jaring.
Roddick, yang membidik untuk menjadi petenis AS pertama sebagai juara sejak Andre Agassi pada 2001, tampil buruk pada awal permainan. Alhasil ia sempat tertinggal 0-40 pada game pembuka sebelum bangkit untuk menyamakan kedudukan.
Roddick sempat memberikan perlawanan sengit kepada Ljubicic pada game keempat. Namun petenis Kroasia itu mampu bangkit dan melanarkan pukulan ace beruntun sebelum menutup permainan dengan pukulan backhand.
REUTERS | BAGUS WIJANARKO