“Aku ingin membuat tahun ini menjadi istimewa, khususnya setelah dua kemenangan ini (Els juga menang di CA Championship dua pekan lalu),” katanya. “Tetapi aku masih punya pekerjaan yang belum selesai, ada banyak turnamen mayor yang masih harus kurengkuh. Dan semua itu akan menyenangkan sejak sekarang,” lanjut Els, yang berhak atas hadiah uang 1,08 juta dollar AS atau sekitar Rp 9,8 milyar.
Dari empat ronde yang berlangsung di Bay Hill, Els membukukan total 277 pukulan 11 di bawah par. Pegolf berusia 40 tahun itu unggul dua pukulan atas pegolf Italia, Edoardo Molinari, dan pegolf Amerika Serikat, Kevin Na, yang masing-masing mecatatkan 279 pukulan 9 di bawah par. Tempat ketiga dan keempat diduduki pegolf Rusia, Retief Goosen, dan pegolf Amerika Serikat, Chris Couch, yang membukukan 280 pukulan 8 di bawah par.
Di pertandingan lanjutan, Els mampu bangkit dari permainan buruk pada hari sebelumnya ketika bola hasil pukulannya masuk ke kolam air dan pasir sebelum hujan dan angin menunda ronde keempat. Di empat hole yang tersisa, Els tak sekalipun membuat bogey dan berhasil menghasilkan empat par untuk menyudahi permainan terakhir dengan 71 pukulan 1 di bawah par.
Pujian untuk Els pun datang dari pesaingnya. “Menakjubkan melihat Ernie bermain bagus lagi,” kata Goosen. “Dia sangat mapan setelah pindah ke Amerika. Permainannya terlihat sudah kembali,” lanjutnya.
Kemenangan di Arnold Palmer Invitational ini merupakan kemenangan yang ke-18 bagi Els di PGA Tour, termasuk tiga turnamen mayor yang ia dapat di US Open tahun 1994 dan 1997, serta British Open di tahun 2002. Di US Masters, Els belum pernah menjadi juara. Meski tahun ini menjadi salah satu favorit di US Masters, Els merendah soal peluangnya di turnamen yang akan dimulai 8-11 April itu.
“Ada banyak pegolf 10 besar dunia di sana dan dengan melihat hal tersebut aku tidak ingin mengatakan itu (bahwa aku bisa meraih kemenangan). Kupikir akan membawa sial pada diriku sendiri jika mengatakan itu,” katanya. AP | REUTERS | ARIS M