Klijsters, unggulan ke-14, hanya butuh waktu 58 menit untuk memupus harapan Venus merebut gelar ke-44 sepanjang karirnya. Kemenangan mudah yang dicapai petenis berusia 26 tahun itu sebenarnya lebih banyak disebabkan buruknya perlawanan yang diberikan Venus karena petenis peringkat empat dunia itu memang tampil kurang prima. Tampil dengan bebatan di kedua kakinya untuk mengurangi rasa sakit di lutut yang bermasalah saat berlatih, Venus banyak melakukan kesalahan sendiri dalam pengembalian bola.
“Aku kira kadang-kadang kamu harus hati-hati saat berlatih, jangan berlatih terlalu lama. Aku mungkin telah sedikit melakukan kesalahan karena itu,” kata Venus. “Tapi secara keseluruhan aku sangat bahagia dengan turnamen ini. Celakanya, hari ini aku tidak menang dalam pertandingan final meski aku merasa ini adalah pertandingan yang bisa kumenangkan. Lain kali aku akan bermain lebih baik,” lanjut Venus.
Sementara Cljsters, yang terus menekan dan tak memberi kesempatan bagi Venus untuk mengembangkan permainan, juga menyatakan bahwa Venus memang terlalu banyak membuat kesalahan dalam pertandingan ini. “Tentu saja dia banyak membuat kesalahan tak perlu saat melakukan pukulan, jadi aku hanya berusaha untuk tidak kehilangan ritme permainan,” kata penyandang gelar grand slam Amerika Serikat Terbuka itu.
Tampil dengan percaya diri yang tinggi setelah mengalahkan rekan senegaranya, Justine Henin, di semifinal, Clijsters melaju kencang setelah berhasil memathakan servis Venus di game ketiga set pertama.
Dengan kemengan ini akan membawa Clijsters masuk dalam jajaran 10 besar petenis dunia minggu depan. Namun ketika ditanya kemungkinan ia akan kembali menjadi ratu tenis dunia, ibu satu anak ini menyatakan bahwa hal itu bukan tujuan utamanya. “Jika aku bermain baik berbagai turnamen aku kira peringkat satu akan mungkin (kuraih). Tetapi itu bukan tujuan utamaku,” kata Clijsters, yang berhak membawa pulang hadiah sebesar 7.000 dollas AS atau sekitar Rp 6,3 milyar rupiah.
REUTERS | ARIS M