Roddick, mantan raja tenis dunia meraih gelar ke-29 dan keduanya di Key Biscayne, setelah berjibaku sengit dua set melawan Berdych.
Roddick bungah bisa menang setelah kalah di final Indian Wells dari petenis Kroasia Ivan Ljubicic dua pekan lalu. “Jelas ini adalah gelar besar buat saya. Saya merasa sedikit tertekan untuk memenangkan turnamen ini, karena saya mempunyai peluang emas di Indian Wells dan gagal melakukannya,” kata Roddick, yang juga tampil sebagai pemenang di Brisbane, Januari lalu.
“Saya pikir bulan lalu adalah bulan terbaik saya,” papar Roddick.
Baik Roddick maupun Berdych tampil cantik pada set pertama. Bola-bola pengembalian lob yang cantik dari Berdych ditanggapi Roddick dengan menlancarkan servis kerasnya.
Namun, Roddick, jebolan SMA di Florida Selatan dan tampil di setiap turnamen junior di lapangan Crandon Parl, tampil menggigit di game ke-11 dan menutup set pertama dengan pukulan ace.
Roddick, 27 tahun, yang terakhir kali meraih gelar Masters pada 2006, kemudian merebut momen ketika ia berhasil mematahkan servis Berdych di set kedua dengan pukulan forehand.
Namun Berdych yang sempat mengalahkan Roger Federer sebelum tampil di final bukan lawan kemarin sore. Ia terus memberikan perlawanan kepada Roddick yang kemudian menutup permainan dengan kedudukan 6-4.
“Roddick tampil sempurna hari ini. Ia sangat kuat, melancarkan servis dengan cantik,” puji Berdych, Senin (5/4).
“Namun ia mampu bertahan dengan sempurna. Saya tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan perlawanan dalam pertandingan,” terang Berdych.
Komentar itu diamini Roddick. “Saya telah tampil dalam momen yang besar. Mental saya tidak pernah libur. Saya mampu menang. Saya mampu merencanakan permainan dan menang apapun resikonya. Jadi ini semua bagus,” papar petenis peringkat delapan ATP tersebut.
REUTERS | BAGUS WIJANARKO