TEMPO Interaktif, Jakarta - Petinju profesional Indonesia, Daud “Cino” Yordan akan bermain agresif saat bertarung melawan Calestino Caballero di Bank Atlantic Center, Sunrises, Miami, Florida, Amerika Serikat, 11 April mendatang. Cino telah mempelajari tipe dan pola permainan Calestino melalui video rekaman pertandingannya.
“Saya sudah punya gambaran bertanding nanti, kalau memungkinkan sepanjang ronde akan bermain agresif. Targetnya tidak sampai 12 ronde menang,” kata Cino di kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Senin (5/4).
Petinju berumur 22 tahun ini belum pernah mengalami kekalahan dalam 26 pertandingan, 20 di antaranya menang KO. Dalam menghadapi Calestino, juara kelas bulu WBO Asia Pacific Youth ini telah mempersiapkan latihan khusus selama empat bulan di Kalimantan Barat bersama pelatih Damianus Yordan, mantan petinju nasional amatir dan profesional yang juga kakak kandungnya.
Menurut Damianus, Cino berpeluang besar memenangkan pertanding itu. Walaupun belum pernah bertemu, Damianus yakin adiknya yang telah belajar tinju sejak umur enam tahun ini mampu mengatasi Calestino. “Persiapan sudah 100 persen,” kata Damianus.
Daminus menambahkan, Cino sebelumnya pernah dua kali bertarung di Amerika Serikat dan semuanya menang. Pertama melawan petinju dari Mexico Antonio Mesa (13 September 2008), Cino menang pada ronde kedua. Yang kedua, saat melawan petinju Amerika Serikat Robert Guerrero dari Amerika Serikat (7 Maret 2009). Robert tidak dapat melanjutkan pertarungan setelah terkena pukulan di kepala pada ronde ke-9. “Dia sudah tahulah aura pertarungan di sana,” kata Damianus.
Cino mengakui Calestino merupakan petinju yang ulet dan pantang menyerah dalam bertanding. Untuk mengatasinya, Cino akan memanfaatkan kesempatan sebanyak mungkin untuk mendaratkan pukulan cepat.
“Musuh kalau mendapat pukulan terus-menerus pasti akan kewalahan,” kata petinju yang pernah dilatih pelatih asal Kuba Jose Carlos Penate Torres selama tiga tahun (1998-2000).
Apabila Cino menang melawan Calestino, dia dijadwalkan akan bertanding menghadapi petinju dari Portoriko, Juan Manuel Lopez.
RINA WIDIASTUTI