Semenya, 19 tahun dipaksa menjalani tes gender ketika ia memenangkan lomba lari nomor 800 meter pada Kejuaraan Dunia Atletik di Berlin, Agustus lalu. Sejak itu ia absen berlomba.
Badan Atletik Afrika Selatan (ASA) telah memberi lampu hijau kepada Semenya untuk bisa tampil di Zaragoza. Namun ia harus menunggu lebih dulu hasil dari tes gender yang digelar Federasi Atletik Asosiasi Internasional (IAAF) yang baru akan keluar pada Juni ini.
Tadinya, Semenya berencana tampil di Stellenbosch, Afrika Selatan pada 30 Maret ini. Namun ASA melarangnya. “Saya percaya keputusan untuk melarang saya tampil di Stellenbosch pekan lalu melanggar hukum dan salah,” tegas Semenya, Rabu (7/4).
“Namun, mempertimbangkan permintaan ASA, saya akan menunggu hasil tes gender dari IAAF sampai awal Juni. Itu sebelum saya tampil kembali di lintasan atletik,” jelas Semenya.
Semenya menegaskan, berdasarkan hasil medis dan nasihat pengacaranya, tidak ada 'halangan' baginya untuk tampil pada kompetisi atletik perempuan.
REUTERS | BAGUS WIJANARKO