“Saya sudah membicarakan masalah dana dengan Menteri Keuangan. Solusinya dana akan digulirkan dulu,” kata Andi di kantor KONI, Kamis (8/4). Namun, dana yang digunakan nantinya akan dimasukkan ke dalam anggaran dana tahun 2011.
Andi menilai, di antara keempat provinsi yang menjadi tuan rumah SEA Games, Sumatra Selatan yang lebih antusias mempersiapkan diri. Pemerintah daerahnya telah melakukan kerja sama dengan swasta memperbaiki sarana olahraga.
Menurut Ketua Umum KONI Sumatra Selatan Muddai Madang, kerjasama dengan swasta sudah berjalan sejak tahun 2009. Sisa pembangunan gedung olahraga usai menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional 2008 lalu masih tergolong bagus sehingga hanya membutuhkan sedikit renovasi.
Sampai saat ini, kata Muddai persiapan yang sudah dilakukan hampir mendekati rampung. “Sudah 70 persen,” kata Muddai. Bahkan, dia dengan tegas menyatakan siap jika ada cabang olahraga tambahan yang akan diselenggarakan di Sumatera Selatan. Berdasarkan proyeksi sementara ada sembilan cabang olahraga bakal digelar di daerahnya.
Lain dengan Sumatera Selatan, provinsi Jawa Tengah masih jauh dari beres. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Tengah, Rudi Apriantono telah membuat asumsi dana Rp 200 miliar untuk persiapannya. Dari estimasi itu, kata Rudi, daerah baru bisa menyediakan sekitar Rp. 30 miliar.
Jawa Tengah mendapat jatah menyelenggarakan enam cabang olahraga, panahan, biliar, sepaktakraw, tinju, sepatu roda, dan menembak serta para SEA Games. “Kami tetap siap. Apabila dana mepet, kita tidak perlu membangun lapangan tetapi bisa menyewa,” kata Rudi.
Andi mengatakan telah menerima pengajuan proposal dana anggaran persiapan dari tuan rumah. Menurutnya dana yang diajukan masih terlalu tinggi dan masih bisa dikecilkan. Saat ini, pengajuan dana masih dievaluasi bersama komisi DPR. “Kita masih menunggu keputusan pemerintah berapa dana yang bisa diturunkan,” kata Andi. Kemenegpora mengajukan Rp. 2,1 Triliun untuk SEA Games.
RINA WIDIASTUTI